Bab 33
Tenggorokan Selena tercekat, dia hanya menggeleng.
Tidak sepatah kata pun keluar, hanya dua baris air mata yang jatuh tanpa suara.
Arya yang tadinya masih bersikap keras kepala langsung naik pitam, "Dia bikin kamu menderita, ya?"
Selena menghirup napas, lalu berkata, "Bukan, ini memang kesalahanku."
Arya menatap putrinya, dan dalam hati sudah mencatat dendam pada Niko.
Naura awalnya ingin memberi ruang bagi ayah dan anak untuk bicara, tetapi begitu melihat putrinya berlutut di lantai, dia tidak tahan dan langsung masuk, membantu Selena berdiri.
"Sudahlah, putri kita sudah pulang, buat apa kamu marah-marah?"
Naura memelototi suaminya.
Sudah setua ini, waktu anaknya belum pulang, tiap hari dirundung rindu.
Begitu anaknya pulang, malah sok dingin.
Kalau sampai bikin Selena pergi lagi, dia yang bakal menangis!
Arya memasang wajah tidak bersalah. Dia kan tidak bilang apa-apa ke anaknya.
Semuanya gara-gara pria bernama Niko itu!
"Malam ini mau makan apa? Aku sudah minta Bi Wani masak beberap

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda