Bab 114 Dia Mabuk
Alis Ardelia melengkung.
Kenzo menatap Ardelia dan mengusap sudut bibirnya dengan lembut, ujung jari yang kasar terasa seperti arus listrik. Wajah Ardelia memerah. Kenzo berkata, "Ada sesuatu di sudut bibirmu."
"Ya." Ardelia mengalihkan pandangan.
Kenzo tersenyum saat melihat telinga yang memerah dan tatapannya begitu lembut di malam hari.
"Ya ampun ... Pak Kenzo keren sekali." Calista berbisik di telinga Tristan, "Ah, kalau mau cari pria, carilah pria seperti Pak Kenzo yang cakap sekaligus setia."
Senyuman Tristan memudar, lalu menoleh ke arah Calista dan mencubit pipinya. "Itu cuma kalau kamu adalah Ardelia. Ingat, kamu itu Calista."
Calista agak kecewa dan memelototi Tristan dengan tajam.
Calista tahu dia tidak bisa dibandingkan dengan Ardelia, Tristan ini terlalu blak-blakan.
Calista minum dua gelas lagi. Tidak lama kemudian, dia merasa agak mengantuk dan hampir membenamkan kepala di panggangan. Tristan langsung merangkulnya dan berkata, "Calista mabuk, akan kuantar dia pulang dulu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda