Bab 1246

Freya mengusap dagunya dan berkata dengan penuh arti, "Aku merasa semakin Shaun menempel padamu, kamu tidak akan bisa melepaskannya selama sisa hidupmu …."   “…”   Catherine terdiam.   “Kenapa tidak kamu biarkan saja dia?” Freya menghela napas. “Berhentilah melawannya. Semakin kamu berjuang, dia semakin menempel padamu.”   “Sis, aku sudah menikah sekarang, oke?”   Frustrasi, Catherine mengingatkannya. “Bagaimana jika kamu jadi aku? Dalam pernikahan pertamaku, suamiku direbut oleh wanita lain, dan aku diperlakukan seperti pasien gangguan jiwa. Dalam pernikahan keduaku, aku menikah dengan iblis dan bajingan yang memukuli wajahku sampai begini. Apakah kamu pikir aku masih memiliki harapan untuk perasaan dan pernikahan? Aku hampir trauma.”   "Itu benar, sayangku yang malang." Freya dengan cepat mengulurkan tangan dan memeluk Catherine dalam kesusahan. “Kita tidak akan menikah. Kita tidak akan mencari pasangan. Kita hanya akan membesarkan ketiga anak kita di masa depan.”   Shaun, yang sedang memotong sayuran di dapur, melihat kedua wanita itu saling berpelukan, dan wajahnya yang tampan menjadi hitam.   Dia tahu mereka berteman baik, tetapi dia masih tidak tahan dengan pemandangan itu.   "Lepaskan dia." Shaun keluar dari dapur untuk memperingatkan Freya.   "Kenapa?" Freya mengangkat dagunya dengan marah. “Kami berdua wanita yang telah terluka oleh cinta. Pada akhirnya, kami menyadari bahwa pria tidak dapat diandalkan. Hanya wanita yang bisa diandalkan. Cathy bilang dia ingin bersamaku di masa depan. Lagi pula, kami sudah punya anak, jadi kami tidak perlu sperma pria untuk meneruskan nama keluarga.”   "Kamu gila." Shaun menggertakkan giginya. “Jika kamu ingin menemukan seorang wanita, carilah orang lain. Jangan ganggu dia.”   Freya mendengus. “Kamu terlalu banyak berpikir. Orang yang paling banyak disakiti oleh pria adalah Cathy. Dia memiliki trauma pada pria. Mulai sekarang, satu-satunya orang yang dia sukai adalah wanita sepertiku.”   Catherine tak bisa berkata-kata.   Itu hanya obrolan biasa, tetapi Freya mampu memelintirnya menjadi cerita seperti itu. Catherine sangat terkesan.   "Oke. Jam berkunjung sudah habis. Kamu bisa pergi sekarang.” Shaun meraih Freya dan menyeretnya ke pintu.   “Shaun Hill, lepaskan aku. Beraninya kamu meletakkan tanganmu pada wanita hamil? Cathy tidak akan memaafkanmu ….”   Dengan bunyi 'brak', Shaun menutup pintu di depan wajah Freya.   “Kenapa kamu melakukan itu pada temanku?” Catherine membentaknya.   “Dia memiliki hasrat liar padamu. Aku melakukannya untuk menghentikan pemikirannya yang seperti itu.”   Shaun bicara dengan serius, “Cathy, pria masih lebih baik daripada wanita. Setidaknya, pria memiliki kekuatan lebih dari wanita. Jika bola lampu di rumah rusak, aku bisa menggantinya. Jika toilet mampet, aku bisa membersihkannya ...."   "Aku bisa ... memanggil seorang tukang untuk membantu melakukan semua itu." Catherine terdiam.   Shaun mengangkat alisnya. “Saat suasana hatimu sedang buruk, aku akan mengizinkanmu untuk memarahiku dan memukulku sesukamu. Ketika kamu lelah berbelanja, aku dapat membantumu membawakan barang-barangmu. Aku juga bisa mengajar anak-anak, melindungi mereka, dan menjadi ayah yang baik bagi mereka. Ini tidak bisa digantikan oleh orang lain.”   "Cukup." Kepala Catherine mulai sakit karena kata-kata Shaun. “Aku belum bercerai, dan aku tidak ingin memikirkan hal-hal ini. Bahkan, jika aku bercerai, aku akan tetap melajang selama beberapa tahun. Aku benar-benar muak dengan kalian para pria. Aku ingin hidup dengan tenang dan bebas sendirian.”   "Beberapa tahun?" Wajah tampan Shaun lunglai.   “Ya, beberapa tahun. Apa kamu ada masalah dengan itu?” Catherine mengangkat alisnya ke arah Shaun.   "Tidak. Apa pun yang kamu katakan, lakukan saja. Itu hanya beberapa tahun. Aku pasti sudah sembuh saat itu.” Shaun menghibur dirinya sendiri dan kembali ke dapur untuk memasak.