Bab 964
Jalan Barat!
Daerah itu adalah pusat Kota Senggigi.
Paling tidak, harga rumah di sana saja bernilai sekitar 400 juta rupiah dan Teguh memberikannya dengan cuma-cuma!
Mata Yumi berbinar-binar.
Kalau saja dirinya bisa memiliki sebuah rumah di Jalan Barat!
Wah, wah, wah.
Di momen ini, dia menyadari bahwa Teguh bukan sekelas orang sembarangan.
Apakah orang biasa bisa menyiapkan sebuah rumah hanya dalam semalam?
Tidak mungkin!
Benar-benar mustahil!
Teguh ini pasti orang penting.
"Nek!"
Teguh, yang melihat pasangan lansia ingin menolak tawarannya, berkata dengan serius, "Rumah ini adalah hasil pengorbanan Wandra sekaligus keinginan pemerintah Kota Senggigi. Tolong jangan menolaknya. Kalau nggak, aku akan merasa gelisah."
Pada titik ini, Jain dan Zaniya saling menatap satu sama lain dan hanya bisa mengangguk setuju.
"Teguh ..."
Mata Jain berlinang air mata. "Terima kasih untuk segalanya yang sudah kamu lakukan untuk keluarga kami."
Kemudian, Zaniya berbalik dan melihat ke arah foto hitam puti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda