NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2237

Penyelidikan yang dia lakukan kali ini benar-benar membuatnya merinding ketakutan. Ternyata! Di dalam pos penjagaan, sudah ada banyak persiapan khusus yang dilakukan oleh pasukan Negara Sakura. Mereka menargetkan pertahanan Bayangan di lorong sempit, pos penjagaan, dan area lainnya. Setelah perang sebelumnya pecah. Mereka langsung menyingkirkan semua lorong sempit, pos penjagaan, dan semua hambatan lainnya. Saat pasukan besar itu menyerang, masih belum bisa dipastikan apakah Jalur Naga Langit dapat dipertahankan. Tentu saja, dengan syarat dia tidak ada di sini. Yang menjadi kendala adalah, tiga hari lagi akan berlangsung pertempuran terakhir melawan Tiga Raja Naga. Sebagai salah satu kekuatan utama, Teguh harus segera kembali untuk bergabung di dalamnya. Jadi, dia harus mengakhiri pertempuran di sini dalam waktu tiga hari. Lalu, Teguh berkata pada Sulina, "Sesampainya kamu di sana, bilang pada ayahmu kalau dia harus segera menata ulang pasukan pertahanan." "Sebisa mungkin, cari posisi yang berbeda dari yang sekarang kalian pakai." "Oh, dan satu hal lagi." "Lakukan diam-diam, jangan sampai ada yang curiga." Sulina sangat bingung, tetapi dia tetap menuruti permintaan Teguh karena percaya padanya, "Baiklah, Paman. Sampai di sana aku akan memberitahunya." Tenda Militer Utama di Jalur Naga Langit. Sesampainya di sini, Sulina langsung mencari Bayangan dan berkata, "Ayah, aku bertemu dengan orang aneh saat perjalanan pulang tadi ..." Dia menceritakan semua hal tentang Teguh. "Sulina, kamu serius?" Mata Bayangan membesar, dia tidak percaya apa yang barusan didengarnya, "Kamu yakin dia bisa mengalahkan semua pemburu yang mengejarmu hanya dengan tatapan matanya?" "Iya," ucap Sulina dengan sungguh-sungguh, "Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, dan ..." Dia mengulang tentang permintaan Teguh agar mereka mengatur ulang strategi pertahanan. Setelah mendengarkan, Bayangan merenung sejenak dan berkata, "Kehebatan orang ini sepertinya hanya bisa diimbangi oleh Kak Teguh, tapi sayang sekali, Kak Teguh sudah pergi ke Alam Nirwana." "Aku yakin dia akan langsung mengabariku begitu pulang ke sini." Setelah menghela napas, Bayangan berkata, "Sulina, antar aku menemuinya sekarang." "Iya, Ayah!" Tanpa membuang waktu, mereka berdua segera menuju ke markas tim transportasi yang ia datangi sebelumnya. Namun, di sini tidak ada seorang pun, hanya kesunyian yang menemani. "Aneh sekali ..." Bayangan bergumam dengan kebingungan, "Orang ini sengaja mengirim pesan khusus, jadi dia pasti bukan musuh. Tapi, siapa dia sebenarnya?" Namun, Bayangan masih belum bisa memecahkan misterinya. Yang paling janggal, setelah memeriksa CCTV, ternyata orang ini tidak memakai masker dan masuk dengan santai, tapi anehnya rekaman CCTV malah buram ... Ini benar-benar kemampuan yang luar biasa! Di dalam sebuah penginapan. Teguh dan Hanum sedang menyantap hidangan mereka. Hanum bertanya dengan kebingungan, "Kak Teguh, dengan kekuatan dan pengaruhmu, kamu hanya perlu berseru dan semua Pasukan Serigala akan berkumpul dan membantumu mengalahkan musuh dengan mudah." "Kenapa kita harus repot-repot begini, sih?" "Aku cuma bisa tinggal di Dunia Sekuler selama tiga hari." ucap Teguh sembari menggelengkan kepalanya. "Di dalam pos pemeriksaan, pasti ada mata-mata dari Negara Sakura. Kalau sampai mereka tahu aku pulang, mereka pasti akan langsung kabur dan menungguku pergi sebelum akhirnya menyerang." "Aku nggak mungkin mengejar mereka dan membantai seluruh Negara Sakura, 'kan?" Dia memang sanggup melakukan hal itu. Meskipun sudah terjadi seperti ini, Teguh tak sampai hati untuk membunuh orang-orang lemah yang tidak bersalah. Hanum memahaminya. Tetapi, begitu teringat bahwa Teguh hanya bisa tinggal selama tiga hari, dia langsung merasa sedih tanpa alasan. "Kak Teguh ..." Hanum dengan sedih berkata, "Kamu sudah susah payah pulang ke sini, masa nggak bisa tinggal lebih lama?" "Ak-kami semua merindukanmu." Teguh menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak bisa, aku punya urusan penting yang harus aku selesaikan di sana." "Sudah, jangan terlalu dipikirkan, kamu istirahat saja." "Kalau tebakanku benar, musuh pasti akan melancarkan serangan besar-besaran dua hari lagi."

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.