Bab 2038
Teguh berhasil menyatukan dirinya dengan sayap Siluman Burung Langit pada saat yang tepat. Dia juga berhasil menyelamatkan Yuni dengan kecepatan yang tak tertandingi.
"Fiuh ..."
Yuni akhirnya merasa lega. Keringat dingin tampak menutupi dahinya saat ini.
"Sayap Siluman Burung Langit?"
Melihat bahwa pedangnya telah meleset di udara, Pria Berpedang itu pun mendengus dingin. Dia tak bisa menahan emosinya hingga matanya berkedut ketika memandang Teguh yang melayang di udara.
Para utusan yang lain juga menunjukkan berbagai ekspresi tidak percaya melihat kejadian ini.
Sayap Siluman Burung Langit ...
Ini adalah alat terbang yang terbuat dari sayap Siluman Burung Langit.
Jika sampai jatuh ke tangan mereka, benda ini akan meningkatkan kecepatan dengan begitu pesat. Kekuatan tempur mereka juga akan melonjak satu hingga dua tingkat.
Sebuah harta karun sejati.
"Cepat bunuh dia!"
Pemimpin pasukan tak banyak berkata-kata dan mulai menyerang.
Pria Berpedang dan para utusan lainnya segera mengepung Teguh dari segala arah.
Perintah dari sang dewa, ditambah dengan godaan harta karun itu, membuat mereka tak merasakan keraguan lagi.
Langsung saja.
Tanah di halaman rumah keluarga Zhafiro mulai beriak, angin terasa bertiup kencang sehingga mengobrak-abrik segalanya. Halaman itu menjadi kacau balau, dengan debu yang beterbangan ke segala arah. Ini adalah tanda bahwa pertempuran besar akan segera datang.
"Kamu mau membunuhku?"
Teguh mengatakannya sambil menyeringai, "Sekarang, posisi penyerang dan yang bertahan sudah berbalik. Kalian nggak punya kemampuan untuk melakukannya lagi."
"Yang pasti ..."
"Akulah yang akan membunuh kalian!"
Setelah mengatakannya, Teguh membentangkan kedua sayapnya sehingga tekanan yang kuat terasa menghantam seluruh arena.
Dewa Langit tahap awal!
Hanya dalam setengah hari, Teguh lagi-lagi berhasil meningkatkan kekuatannya dari Tahap Batara tingkat menengah menjadi Dewa Langit tahap awal.
Semua ini karena sayap yang berada di punggungnya.
Di dalam tubuh Siluman Burung Langit ternyata masih tersimpan tetesan esensi darah Siluman Burung Langit.
Awalnya, tetesan esensi darah ini adalah inti pusat yang menggerakkan sayap Siluman Burung Langit. Namun, karena Teguh langsung menusuk dan menyatukannya dengan cara yang kasar ke dalam perutnya, ini juga menyebabkan perpaduan yang hebat antara esensi darah Siluman Burung Langit dan darah suci milik Teguh.
Setelah prosesnya selesai, Teguh tidak hanya memiliki sedikit aura Siluman Burung Langit dalam darahnya, tetapi juga mampu menyerap esensi darah siluman itu. Alhasil, kini kekuatannya mampu menembus Dewa Langit tahap awal.
Tak bisa dipungkiri, kemajuan semacam ini adalah sesuatu yang menakjubkan.
"Dewa Langit tahap awal!"
"Kamu ... ini ... bagaimana mungkin?"
"Kamu baru saja datang dan masih berada pada Tahap Batara tingkat menengah ..."
Waktu pun berlalu.
Kali ini, baik itu sang utusan dewa maupun anggota Keluarga Zhafiro seperti Ferdi pun terkejut dibuatnya.
Kutivasi sama saja seperti melawan arus.
Apalagi setelah memasuki Alam Surgawi, membuat kemajuan adalah hal yang sulit.
Ferdi juga perlu berlatih bertahun-tahun dengan susah payah, barulah dia bisa memasuki Tahap Batara tingkat akhir.
Namun, sekarang ...
Hanya dalam beberapa jam saja, Teguh berhasil melampaui Tahap Batara tingkat menengah dan mencapai Dewa Langit tahap awal. Ini sungguh luar biasa!
"Matilah kamu!"
Ketika orang-orang itu masih kebingungan, Teguh menyeringai dingin, dengan sayap megahnya yang terbentang di udara.
Hanya dengan sebuah lengkungan gelombang, ada banyak nyawa dari Keluarga Zhafiro yang tak terselamatkan.
Bahkan, Pria Berpedang yang menjadi utusan pun tak mampu bertahan. Kepalanya terhantam oleh serangan Teguh yang begitu cepatnya.
Kemudian, seberkas kekuatan abadi menyapu tubuhnya dan menghancurkan dantian miliknya sehingga jiwanya pun musnah.
"Semuanya ..."
Raut wajah pemimpin yang menjadi utusan dewa itu seketika berubah drastis. Dia hendak memerintahkan semua orang untuk membentuk formasi pertahanan.
Namun, sebelum selesai mengatakannya. Teguh tiba-tiba melesat dengan begitu cepat. Saat Teguh sampai di hadapannya, sebuah energi pedang melintas tajam dan memotong kepalanya.
Beginilah akhirnya ...
Teguh mengandalkan kekuatan dan kecepatan ganda untuk terus berbolak-balik di antara kerumunan. Setiap gerakannya mampu membunuh banyak master di sana.
Lima putaran kemudian.
Semua utusan yang dewa kirim tewas sepenuhnya. Yang tersisa di tempat hanyalah anggota keluarga Zhafiro.
"Sekarang giliranmu."
Teguh fokus menatap Ferdi dengan tatapan yang sulit diartikan, "Karena kebaikanmu, kini aku berhasil meningkatkan kekuatanku dengan sangat cepat."
"Tapi ..."
"Kamu tetap bersalah karena berpikir ingin membunuhku. Kalau begitu, lebih baik kalian mati saja!"
"Wus ..."
Hanya dalam sekejap mata, Teguh langsung muncul kembali di hadapan Ferdi.