Bab 1300
"Huek ..."
Teguh terus memuntahkan dua gumpalan darah segar, wajahnya juga pucat pasi.
Pukulan ini ...
Terlalu kuat, bahkan tak bisa ditahan Teguh sedikit pun.
Teguh berdiri dengan susah payah bersama Tombak Kijang Perak. Di depannya ada sosok yang mengenakan topeng iblis.
Ini adalah Paus Sandiagra dari Gereja Sunzara!
Tersenyum sinis, dia melihat Teguh yang terluka parah. Ucapannya tampak memuji, ketika isinya berupa kalimat menghina, "Seperti yang diharapkan dari Raja Serigala Serenara, punya kecepatan reaksi yang nggak tertandingi."
"Tapi ..."
"Saat berhadapan dengan kekuatan yang mutlak, kecepatan reaksi sekilat apa pun nggak akan berguna."
"Kasihan, kasihan!"
Bersama dua kata 'kasihan' yang terakhir darinya, niat membunuh milik sang uskup langsung menyebar. Darah di tangannya tampak mengembun.
Teguh tidak menjawabnya.
Teguh hanya menyipitkan matanya sedikit seraya menatap tajam ke arah ahli yang mengenakan topeng iblis di depannya.
Dengan mudah, Teguh berhasil mendeteksinya.
Di ba

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda