Bab 1273
Raja Serigala!
Musuh yang menyakiti anaknya!
Bum!
Begitu Alexander selesai, dendam di hati Paus makin bergejolak, seperti dahsyatnya angin topan yang meratakan segalanya.
Semua orang di sana merasa seakan-akan ada batu raksasa yang beratnya ribuan kilogram sedang menekan dada mereka, membuat napas mereka terasa sangat sesak.
"Raja Serigala ..."
"Aku nggak peduli dia Raja Serigala atau Raja Anjing!"
"Kalau sudah berani melukai anakku ..."
Wajah Paus tiba-tiba memancarkan kilauan sedingin gunung es di kutub, membawa serta hawa dendam yang tidak berujung. Dia berteriak histeris, "Aku bersumpah akan merobek kulit dan pembuluh darahnya, mencabut jantungnya, dan mengoyak paru-parunya!"
"Memotong kaki dan tangannya!"
"Memenggal kepalanya!"
"Tancapkan di atas pintu gerejaku. Biar dipatuk burung gagak, digigit kelelawar, disaksikan jutaan pengikut yang datang!"
Sulit dibayangkan.
Kata-kata yang keji nan kejam ini diucapkan seorang Paus yang dihormati.
Sementara itu, para uskup sudah lama bungka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda