Bab 1262
"Yang Mulia Raja Serigala."
"Kapten Bayangan."
Rubah Artik tampaknya menyadari kebingungan mereka. Dia pun terlebih dahulu menjelaskan, "Biasanya, Gereja Sunzara cuma buka pada siang hari karena orang-orang sering datang berdoa di waktu itu."
"Begitu matahari terbenam, di sini diberlakukan jam malam, jadi nggak ada yang boleh masuk."
Setelah berkata demikian ...
Rubah Artik menunjuk sebuah papan pemberitahuan di dinding.
Teguh dan Bayangan menoleh.
Isinya menjelaskan tentang peraturan jam malam dalam berbagai bahasa.
"Kalau begini sih ... "
Teguh mencibir setelah membaca isi papan itu. "Bukannya gereja itu tempat suci yang penuh rahmat, dan juga simbol kemenangan dari segala yang jahat?"
"Kenapa gereja ini malah terkesan gelap dan mencurigakan?"
Saat mendengar ejekan Teguh ...
Rubah Artik tersenyum kecil, lalu menjelaskan, "Yang Mulia Raja Serigala, mungkin Anda belum tahu."
"Menurut sebuah legenda Benua Eronia ..."
"Konon, ada segolongan manusia yang perlahan berubah menjadi vampir ka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda