Bab 1079
"Pak Noah, silakan masuk."
Maira bergegas mengusap air matanya, lalu mempersilakan Noah untuk masuk.
Kakek mengurus Paviliun Penjaga sepanjang hidupnya. Bahkan, ketika dia mati, dia tidak merusak reputasi Paviliun Penjaga sedikit pun.
Sekarang, dia harus bangkit dan mengambil tanggung jawab ini.
"Apa ini ..."
Noah memimpin datangnya para ahli dari keluarga Yadira. Begitu masuk, dia melihat jasad Fidan dengan sorot mata pilu. "Apakah Master Fidan juga menjadi korban keganasan Teguh Laksmana?"
Semua orang di Aula Utama terdiam seribu bahasa.
Maira masih tampak sangat sedih.
"Jasad ini ..."
"Pemimpin Sekte Kebangkitan Ilahi, Kepala Desa Carning, dan ..."
Kemudian, Noah melihat mayat-mayat para orang penting ini. Sudut matanya agak berkedut, lalu dengan marah dia berkata, "Teguh sudah sangat kelewatan."
"Teguh benar-benar keterlaluan."
Orang-orang dari Sekte Kebangkitan Ilahi berkata penuh dendam, "Dia sendirian menjaga Bukit Burung Api yang telah menumpas para penguasa terkuat dari berbag

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda