Bab 1078
Wus!
Teguh terlihat begitu tenang dan santai, seolah-olah baru saja melakukan sesuatu yang sepele.
Tombak itu dia hujamkan lagi ke tanah.
Lalu, Teguh kembali duduk bersila
Sekali lagi, Teguh kembali memejamkan mata dan menenangkan diri.
"Kakek, sadarlah ..."
"Master Fidan ..."
Akhirnya, orang-orang menyadari satu hal, mereka bukanlah lawan yang imbang bagi Teguh. Setelah itu, mereka hanya bisa membawa Fidan sambil menangis dan kembali ke markas Paviliun Penjaga untuk membahas strategi selanjutnya.
Suasana di sini kembali tenang.
Namun, darah yang berceceran di tanah menjadi saksi bisu atas apa yang telah terjadi di sini.
Tak lama setelah itu.
Ada gerombolan lain yang datang.
Orang itu berambut putih dan berjanggut putih, dia adalah Tejasvi Xabel dari Sekte Obat-obatan.
Di sisinya, ada Putri Suci Sekte Obat-obatan, Xena Xabel dan Tafiq Xabel, seorang Kepala Tertinggi Sekte Obat-obatan.
"Teguh Laksmana?"
"Kamu sedang apa di sini?"
Xena melihat Teguh, wajahnya langsung terlihat riang dan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda