Bab 271
Merry benar-benar sulit membayangkan bahwa pria yang semalam masih berpelukan dengannya sepanjang malam itu, sekarang bisa begitu tenang menjalin hubungan dengan wanita lain.
Atau, mungkinkah ini memang sifat alami pria?
Merry merasa sinis, sekaligus geli.
Dia benar-benar percaya pada pria itu, percaya bahwa pria itu benar-benar ingin melanjutkan hubungan dengannya.
Rasanya seperti ada sebilah pisau yang mencabik hatinya, kosong dan sakit. Angin dingin meniup masuk ke seluruh tubuhnya. Tangan dan kakinya menjadi dingin, bahkan pikirannya untuk sesaat terasa kosong.
Dia pikir, dia tak akan lagi merasakan sakit.
Ternyata, yang sembuh hanyalah lukanya, bukan rasa sakitnya.
Merry tersenyum samar, makin tersenyum, pandangannya mulai kabur. Air mata mengalir deras di pipinya.
...
Sekitar pukul setengah sembilan, Shayne kembali.
Begitu masuk vila, dia melihat Lina, seorang pengurus rumah tangga, menghela napas sambil membawa kembali hidangan makan malam yang tidak tersentuh dari meja ke dapur

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda