Bab 227
Merry belum pernah bertemu dengan bajingan seperti itu dan dia begitu marah hingga napasnya menjadi kacau.
Untung saja Merry masih bisa tetap tenang. "Kamu bilang aku menyewamu untuk mencuri tas, lalu katakan, di mana aku menyewamu? Mana uang yang kutransfer kepadamu? Terus bagaimana kita bisa saling menghubungi?"
Menghadapi serangkaian pertanyaan Merry, pria itu sama sekali tidak gentar.
"Kamu menyewaku di dekat pinggiran selatan. Supaya nggak keterlaluan, kita melakukan transaksi tunai. Hari itu kamu memberiku uang muka. Setelah aku mencuri tasmu, uang di tasmu akan menjadi pelunasan. Waktu itu kamu bilang dengan begini, nggak akan ada yang tahu dan nggak meninggalkan jejak."
"Soal cara saling menghubungi ... kamu bilang takut ketahuan, jadi kita sepakat hari itu juga. Kamu bilang aku harus menunggu di dekat Kantor Catatan Sipil dan aku bisa mencuri tasmu begitu kamu keluar dari kafe. Lalu ...."
Pria itu berkata dengan tegas, "Nona Merry takut aku akan ketahuan, jadi kamu menghancurk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda