Bab 226
Sorot mata Shayne dingin dan suaranya serius.
"Kamu buang semuanya bersama tas atau cuma dokumen?"
"Se ... semuanya kubuang."
Shayne menatapnya dengan sinis. "Bukankah tadi kamu bilang pakaiannya terlihat seperti orang kaya? Kalau bisa tahu dari pakaian, seharusnya kamu juga tahu tas yang dia bawa itu mahal."
Jari-jari putih Shayne yang ramping mengetuk meja perlahan, menghasilkan suara ketukan rendah.
Suaranya tidak keras, tetapi setiap ketukan terdengar seperti menghantam jantung yang sangat berat.
Shayne berkata dengan datar, "Mungkin uang di dompet nggak semahal harga tasnya. Kamu yakin cuma buang barang mahal begitu saja?"
Pria itu menelan ludah dengan gugup dan keringat dingin bercucuran di dahinya.
"A ... aku nggak buang. Se ... sebenarnya aku jual tas itu."
"Oh? Terus kenapa tadi kamu bilang kamu buang tasnya?"
"A ... aku takut dimintai pertanggungjawaban, jadi aku berbohong dengan bilang tasnya kubuang."
"Terus kamu jual di mana?"
Pria itu terlihat panik seolah tidak tahu haru

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda