Bab 19 Konspirasi
Di dalam vila.
Saat ini, Gisella baru saja memaksa diri meneguk sedikit bubur. Dia ingin keluar sebentar untuk menghirup udara segar.
Mungkin sebab di dalam rahimnya sedang tumbuh satu nyawa kecil, luka di kakinya pun sembuh lebih cepat dari yang diduga. Sekarang dia sudah bisa menapak dengan kedua kaki dan berjalan sedikit jauh.
Meskipun begitu, dia tetap berhati-hati, tubuhnya bertumpu pada satu tongkat sembari melangkah perlahan keluar.
Baru saja sampai di pintu, dia mendengar suara mobil dari luar.
Dulu dia selalu menanti kepulangan Juven, tetapi kini, suara itu justru seperti mimpi buruk baginya. Dia takut bertemu dengannya.
Genggaman Gisella pada tongkat mengencang. Dia memutar badan, mencoba menghindari Juvent.
Namun, mana mungkin dia bisa mengalahkan langkah seorang pria yang tengah dikuasai amarah. Hanya beberapa detik saja, Juvent sudah bergegas dari luar pintu ke belakang Gisella.
Jantung Gisella berdebar. Ketakutan membuat tongkatnya jatuh berdebam ke tanah.
Suara Juvent ya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda