Bab 480 Menyedihkan
Dia berpapasan dengan beberapa tetangga yang dia kenal di sepanjang jalan. Para tetangga agak kaget melihat penampilan sangar Zayn sehingga mereka tidak berani menyapanya.
Memang benar bahwa penampilan Zayn saat ini sangat menakutkan seolah dia telah berubah menjadi orang yang sama sekali berbeda.
Akhirnya, dia berlari ke lantai dimana keluarga Carter tinggal dengan kecepatan tercepatnya. Di koridor, dia melihat beberapa orang berdiri di pintu masuk.
Dia mempercepat langkahnya dan berjalan ke arah mereka. Beberapa orang melihat ke arahnya setelah mendengar suara langkah kakinya sementara seseorang memberitahu orang-orang didalam, “Tuan. Morales, dia ada di sini.”
Suara gurauan Miles terdengar dari dalam rumah, “Ah, dia ada di sini, ya. Biarkan dia masuk, cepat. Aku sudah menunggunya begitu lama.”
Zayn berusaha untuk mengendalikan emosinya saat dia berjalan masuk ke dalam.
Seketika, dia menyaksikan adegan yang membuatnya terbakar dengan api!
Dia melihat Faye dan orangtuanya terikat di lantai dan ada bekas tamparan di wajah Faye juga. Matanya benar-benar merah dan bengkak karena menangis. Zayn merasa hatinya tercabik-cabik kesakitan saat melihat betapa ketakutan dan sedihnya Faye.
Dia sangat marah sehingga tubuhnya gemetar di luar kendalinya dan dia terengah-engah seperti banteng.
Di sisi lain, bekas pukulan juga terlihat pada Ruby dan Waine.
Saat ini, Zayn sangat marah sekaligus merasa bersalah karena dialah yang melibatkan mereka!
Dia berjalan ke arah Faye dan menghapus air mata di wajahnya dengan lembut, “Maaf, Fifi. Ini salahku karena membuatmu terlibat dalam masalah ini. Aku benar-benar minta maaf.”
Dia akan baik-baik saja jika dia yang disiksa, namun dia merasa sangat bersalah mengetahui bahwa Faye dan seluruh keluarganya menderita karena dia.
Faye telah menahan air matanya terus-menerus dengan usaha keras dan tembok yang dia bangun di sekelilingnya runtuh setelah mendengar kata-kata Zayn. Dia menangis dan tidak bisa berhenti menangis. Air matanya mengalir di wajahnya.
Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Zayn adalah memeluknya dan meminta maaf sebesar-besarnya.
Ruby memarahi, “Apa gunanya meminta maaf! Untuk melindungimu, Fifi menolak untuk meneleponmu karena dia ketakutan bahwa kau akan dipukuli sampai mati. Dia lebih memilih untuk menderita.”
Zayn merasa semakin malu dan bersalah mendengarnya.
Dia berada di titik puncak emosinya dan berkata, “Jangan khawatir, Bu. Aku tidak akan membiarkanmu menderita dengan sia-sia.”
Setelah mengatakan itu, dia menyeka air mata Faye untuk terakhir kalinya lalu dia mulai berdiri.
“Mil! Kau pasti sedang mencari malapetaka!” Dia mengepalkan jari-jarinya saat mengatakan ini.
Namun, Miles tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun saat menyadari betapa ganasnya Zayn. Sebaliknya, dia malah tertawa terbahak-bahak. “Hahaha, kau bilang aku mencari malapetaka? Baiklah, datang padaku dan tunjukkan padaku bagaimana kau akan membunuhku!”