Bab 393
Marco memang tidak dekat dengan Myria. Tapi dia yakin wanita ini bukan orang yang akan mencuri uang. Sorot mata Myria terlihat seperti orang baik-baik.
Sementara Tiana adalah putrinya sendiri, dan sudah hidup mewah dari kecil. Wanita itu juga baik hati, mana mungkin akan mencuri uang.
Pasti ada kesalahpahaman di antara mereka.
Myria tersenyum, sorot matanya tampak mengejek.
Kedua tangannya terkepal erat. Kuku tajamnya terasa menusuk, rasa sakitnya membuatnya tetap terjaga.
Dia duduk di sofa dan menunduk. Dia memang naif. Bisa-bisanya berharap ayah Tiana akan meragukan putrinya sendiri.
Dia yakin Marco bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Pria itu orang yang berkelas dan berpengetahuan luas.
Tapi salah dan benar seolah tidak ada artinya saat dihadapkan dengan ikatan keluarga.
Marco tidak membencinya seperti Weni membencinya. Pria ini juga tidak merasa dia sudah mencuri uang dan mencemarkan nama baik putrinya. Ini saja sudah cukup bagi Myria untuk sedikit menghargai Marco

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda