Bab 336
Myria mendengarkan suara di telepon yang rendah dan sedikit mendesak. Dia tertegun sejenak, menempelkan erat ponsel itu di telinganya.
"Habis beli pir rebus, aku lihat ada banyak toko kerajinan di belakang, jadi aku mampir lihat-lihat sebentar. Tunggu aku di depan kios tahu, aku ke sana sekarang."
Yavin menjawab dengan bergumam serak.
Lalu menambahkan, "Oke, aku tunggu di sini."
Setelah menutup telepon ini, Yavin mengusap pelipisnya.
Dia refleks menyentuh saku celana untuk mencari rokok, ingin meredakan rasa gatal dan tidak nyaman yang timbul di tenggorokannya, tapi sakunya kosong.
Kabut di cermin dan pasir dalam genggamannya.
Myria tidak akan mencintainya seperti dulu lagi.
Rasanya seolah Myria bisa berbalik dan meninggalkannya kapan saja. Pernikahan mereka terasa seperti obat penenang terakhirnya.
Yavin berdiri di malam yang panas pengap, memandang wajah-wajah asing di sekelilingnya yang berlalu-lalang. Pasangan muda bergandeng tangan sambil bercakap riang. Si gadis tertawa dengan sa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda