Bab 319
Yavin hanya belum membuka matanya.
Kepalanya terasa sakit, matanya berat dan pegal.
Yavin tahu dirinya sedang demam ringan. Berdasarkan prosedur perawatan, seharusnya dia belum boleh keluar dari rumah sakit, apalagi semalam dia nekat mandi air dingin.
Dia menatap Myria, senyum perlahan menyebar di matanya.
Belum sempat Myria bicara, suaranya yang serak khas pagi hari sudah lebih dulu berbisik di telinga Myria, "Aku ini dokter abal-abal."
Myria bangkit, tidak mau peduli pada Yavin lagi.
"Tubuhnya sendiri, terserah mau diperlakukan seperti apa," batin Myria.
Myria masuk ke kamar mandi, mencuci muka dan menyikat gigi. Saat melihat bayangan dirinya di cermin, bekas di dadanya membuktikan bahwa kejadian semalam bukanlah mimpi.
Dia kemudian menelepon putrinya.
Fia berkata, ada Om Jerry yang mengantar sarapan pagi dan kini sedang menunggu di depan rumah untuk mengantarnya sekolah.
Myria meminta Fia memberikan ponsel pada Jerry.
"Pak Jerry, cepat sekali kembali ke Kota Bendan. Sudah selesai ur

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda