Bab 310
"Minum dengan air hangat, sedikit demi sedikit, karena luka di kerongkongan cukup luas. Beberapa hari ke depan sebaiknya hanya konsumsi makanan cair dan lunak. Lambung juga perlu beradaptasi," jawab perawat itu.
Myria menuangkan segelas air hangat.
Dia menyuruh Yavin bersandar di kepala ranjang, lalu menyerahkan gelas itu padanya.
Ada empat butir obat.
Semuanya di telapak tangan Myria.
Awalnya, dia berniat agar Yavin mengambil sendiri obat itu dari tangannya.
Tidak disangka, Yavin malah menggenggam pergelangan tangannya, menunduk, dan saat menelan keempat butir obat, bibirnya yang kering menyentuh telapak tangan Myria.
Napasnya hangat.
Bibirnya pun hangat.
Seperti menyetrika telapak tangan Myria.
Jari-jari Myria refleks bergetar.
Dia menatap Yavin yang menyesap air dengan susah payah, untungnya tidak muntah seperti pagi tadi.
Setelah memastikan obat tertelan, Myria memesan makan siang untuk Yavin. Semangkuk bubur labu dan millet.
Dia memesan dua porsi, yang satu lagi untuk dirinya send

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda