Bab 244
"Fia, kakimu sudah sembuh? Bagian yang patah masih sakit?" Yavin sudah setengah tahun tidak bertemu dengan Aurel.
Dia menatap gadis kecil di depannya dengan penuh kerinduan. Namun, dia juga takut emosinya yang terlalu berlebihan akan menakuti gadis kecil itu.
"Nggak sakit." Fia bahkan berputar sekali. "Om Yavin, rasanya sudah lama sekali nggak bertemu dengan Om."
Setengah tahun.
Fia sepertinya sudah bertambah tinggi.
Yavin berjongkok, pandangannya sejajar dengan gadis kecil itu.
"Fia, kangen nggak sama Om?"
"Hmm, kangen."
"Kamu bisa telepon Om." Yavin melihat di pergelangan tangan gadis kecil itu ada jam tangan telepon, tetapi itu bukan hadiah Tahun Baru dari Yavin.
Fia menjulurkan lidah. "Jam tanganku yang baru lupa menyimpan nomor Om."
Yavin memasukkan nomor ponselnya ke dalamnya.
Fia melirik sekali. "Aku sudah hafal nomornya."
"Sungguh?" Yavin membelai pipi gadis kecil itu, ujung jarinya mengusap lembut, sorot matanya penuh sukacita. "Coba ulangi, Om mau dengar."
Aurel mengulanginya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda