NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1627 Seorang Pria Kesepian

Alih-alih menyebutnya sebagai aliran sungai, mungkin lokas ini lebih cocok disebut dengan danau. Banyaknya gletser yang menutupi permukaan danau hampir tak berujung pada pandangan pertama. Sulit membayangkan jika area yang tertutup gletser yang begitu besar di kaki Gunung Helsby. Di atas permukaan gletser, lapisan es telah terbentuk dengan tebal. Kaisar Perang telah mengenakan mantel militernya pada saat itu. Tampak seorang pria sedang duduk di tengah danau dan memegang sebatang bambu di sepanjang lengan yang ada di tangannya. Dia berusaha menangkap ikan itu melalui lubang yang ada diatas permukaan tanah. Itu seperti sebuah adegan di mana seorang pria yang kesepian tengah duduk di tepian gletser, seperti salah adegan dalam layar lebar di mana sosok seseorang yang bijak sedang memancing dengan galah tanpa menggunakan kail dan umpan. Salju putih terus menerus turun dari langit. Kepingan salju mulai melayang dan jatuh di tubuh Kaisar Perang. Mantelnya tertutup lapisan salju yang tebal. Sementara itu, sosok pria tua tampak duduk dan terdiam. Tyr dikejutkan oleh potongan wajah Druce yang duduk di depan pintu masuk desa, yang entah dari mana munculnya. Jantungnya terus berdegup kencang. "Apa yang kau pikirkan?" Ketika Naga Hijau memperhatikan sikap aneh dari Tyr, sontak dia langsung menegurnya dengan ringan. "Kaisar Perang tampak dalam kondisi yang sangat sehat," dia menegurnya. "Dia tidak akan berumur pendek seperti Druce!" "B * sek, bicaramu terlalu lugas?" Otot-otot yang berada disekitar wajah Tyr tampak berkedut dengan ringan. Sementara itu, Naga Hijau mulai mengeluarkan cerutunya yang sedari tadi belum habis dihisapnya. “Nah, ini akan menjadi titik perhentian kita. Kau bisa pergi ke sana sendiri.” Setelah itu, Naga Hijau dan Black Turtle meninggalkan tempat itu secara bersamaan. Tyr berdiri di pantai dan mengamatinya untuk waktu yang cukup lama. Kaisar Perang tidak bergerak sama sekali dan hanya terdiam. Orang tua itu bahkan pergi memancing di saat musim dingin seperti ini. Tyr merasa sangat khawatir jikalau kemungkinan dan secara tidak sengaja dia menendang ember itu. Dia mulai berjalan ke arah pria tua itu. Semakin dekat, tampak semakin jelas saat Tyr bisa mendengar suara dengkuran yang datang dari arahnya, dan membuat Tyr seketika langsung terdiam. Pria tua ini benar-benar sedang tertidur di tempat ini. Mengapa dia tidak tidur di tempat yang lebih nyaman jika dia ingin tidur? Ketika jarak Tyr hampir mendekat sekitar lima atau enam meter dari Kaisar Perang, secara tiba-tiba dengkurannya berhenti. Kemudian, suara dari lelaki tua itu tampak jelas terdengar, “Kau harus berjalan dengan sangat hati-hati atau kalau tidak langkah kakimu yang berat itu, akan menakuti ikan-ikan yang ada di bawah danau ini!” Tak bisa berkata-kata oleh logika yang disampaikan lelaki tua itu, Tyr kembali menegurnya, "Dengkuranmu jauh lebih keras daripada langkah kakiku." Kaisar Perang mengerutkan keningnya dan membalas ejekannya, “Langkah kakimu terlalu berat. Mereka akan merasakan getarannya.” 'Sebenarnya mereka sama-sama tahu! Lapisan es yang menutupi permukaan danau itu setidaknya hampir setengah meter! Sepertinya tidak mungkin jika langkah kakiku dapat menembus lapisan es itu!’ pikir Tyr sambil menggerutu. Dia terus berjalan menghampiri Kaisar Perang dan melihat ke arah tas keranjang ikan yang ada di sebelahnya. Keranjang itu tampak kosong. Tyr hanya bisa menghela napasnya, "Kau tidak menangkap apa-apa?" "Setiap ikan yang hendak ditangkapnya akan segera melompat ke dalam keranjang dengan sendirinya." "Kaisar Perang, aku sengaja datang dari jauh untuk bertemu denganmu dan mendiskusikan sesuatu denganmu," ucap Tyr dengan mendesak. "Bukankah tingkahmu tampak konyol disaat kau tertidur saat kau melihatku?" "Tyr, kau bajingan kecil yang kejam!" Kaisar Perang berteriak ketika dia menoleh dan berhadapan langsung dengan Tyr. Tyr tampak terkejut. Orang tua itu menjelaskan, “Agar Istana Regal dapat kembali ke Kekaisaran Surgawi, kau memerlukan persetujuan dari Pasukan Naga dan dunia seni bela diri kuno. Di satu sisi, kau juga harus patuh dan taat pada aturan yang berlaku. Pasukan Naga, tentu saja, tidak akan mau menghalangi rencanamu untuk kembali ke Kerajaan Surgawi. Sayangnya, dunia seni bela diri kuno, tidak akan bisa memberikan persetujuannya begitu saja.” Dia melanjutkan, “Aku telah bepergian ke seluruh negeri selama periode ini untuk membujuk orang-orang yang ada di dunia seni bela diri kuno untuk membantu organisasimu kembali ke Kekaisaran Surgawi. Apakah kau sadar berapa banyak orang yang harus aku temui, berapa banyak kerugian yang aku derita, dan berapa banyak keluhan yang aku temui untuk dapat menyelesaikan masalah ini? Aku sangat lelah karena ulahmu. Bagaimana kau bisa marah padaku hanya karena aku tertidur selama beberapa menit?” Ketika Tyr mendengar penjelasannya, jantung Tyr tiba-tiba berdetak dengan kencang. Ternyata ketika Kaisar Perang tidak menjawab panggilan dari Tyr dan dia tidak dapat menghubungi para agen dari Pasukan Naga, sosok lelaki tua itu tengah berlarian kesana kemari, mencoba mencari bala bantuan untuk membantu pihak Istana Kerajaan. Fakta bahwa Pasukan Naga tidak keberatan dengan kembalinya Istana Kerajaan ke dunia ini bukan berarti dunia seni bela diri kuno akan menyambut kedatangan mereka dengan tangan terbuka. Sebagai Kepala dari Pasukan Naga, Kaisar Perang tidak punya pilihan selain menyelesaikan semuanya dengan tangannya sendiri. Dia harus mengunjungi semua keluarga besarnya untuk mendapatkan izin agar Istana Kerajaan dapat kembali ke akarnya. Merasa malu dengan berita yang disampaikan, Tyr menggaruk bagian belakang kepalanya dengan gugup. Kemudian, dia membungkuk dan memberi hormat kepada Kaisar Perang dengan gerakan yang sangat sungguh-sungguh. "Kaisar Perang pasti telah melalui banyak kesulitan selama ini." Kaisar Perang hanya bisa menghempaskan dengusan napasnya dengan keras dan berkata dengan suaranya yang sangat menyedihkan, “Aku bukan lagi anggota dari salah satu Empat Kaisar komunitas seni bela diri Kekaisaran Surgawi, bahkan keberadaan dari komunitas Empat Kaisar itu sudah tidak ada. Sekarang, Raja Summers, kau telah dinobatkan sebagai satu-satunya raja dari komunitas seni bela diri. Namun, aku juga tidak pernah menyangka jika kau akan memasuki dunia seni bela diri kuno hanya dalam waktu beberapa hari.” “Kau bisa memanggilku dengan Regulus di masa yang akan datang. Julukan 'Kaisar Perang' tidak begitu menyenangkan bagi telingaku.” "Baik, Regulus Senior!!!" Pria itu kemudian hanya mengangguk lemah, “Sebenarnya kita tidak bisa melarang pihak Istana Regal untuk kembali ke akarnya. Sekarang setelah aku berada di dalam komunitas seni bela diri kuno, tidak akan ada seorangpun yang akan mempersulit Istana Kerajaan untuk kembali ke Kerajaan Surgawi. Namun, Tyr, apakah kau benar-benar siap jika organisasimu sepenuhnya akan kembali ke akarnya?” Sesaat Tyr hanya terdiam dan membeku. Entah bagaimana, dia tidak begitu mengerti apa yang dimaksud dengan Kaisar Perang. Pria itu berkata, “Kita tidak punya pilihan. Juga, banyak anggota yang ingin kembali ke tanah air kita. Bagaimanapun juga, tanah ini adalah asal dari keberadaan kita.” Kaisar Perang menghembuskan napasnya dengan keras, diikuti oleh pertanyaan lain, "Jadi, apakah semuanya sudah diurus dengan baik?" Tyr menjawab, “Senior, dari sisi aspek mana yang kau maksud?” "Apakah kau tahu asal usul Dunia Kedua dan dunia seni bela diri kuno Kekaisaran Surgawi?" tanya Kaisar Perang. “Tentu saja.” Tyr mengangguk. “Satu abad yang lalu, belum terbentuk komunitas baik dari dunia seni bela diri kuno ataupun Dunia Kedua. Saat itu, semua organisasi Transenden sangat aktif di seluruh belahan dunia. Beberapa orang bertugas untuk menjaga perdamaian dunia, beberapa negara dapat dengan mudah dikendalikan, sementara yang lain mendatangkan malapetaka di bumi tercinta ini.” Tyr kemudian melanjutkan, “Namun belakangan, seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, berbagai macam senjata super telah berhasil dikembangkan. Para pejabat akhirnya memiliki modal untuk dapat bernegosiasi dengan para pihak organisasi Transendental dan bahkan dapat sangat menguntungkan pada satu titik. Pada akhirnya, kedua belah pihak berhasil mencapai suatu kesepakatan. Organisasi Transendental setuju untuk segera pensiun dari peradaban ini dan mengembalikan perdamaian di atas muka bumi.” "Betul sekali." Kaisar Perang kembali mengangguk dan berkata, “Jadi, Transendental selalu akan menjadi bagian minoritas di dunia ini, tapi tahukah kau, Tyr? Kemungkinan besar dunia akan kembali berubah lagi.” Saat dia berbicara tanpa sadar, Kaisar Perang tampak memutar kepalanya dan melihat ke arah pegunungan Helsby, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat mereka saat ini. Dia sedang melihat ke arah tempat Mata Iblis. "Tyr, apakah kau tahu mengapa dunia seni bela diri kuno dari Kerajaan Surgawi mampu membentuk dunianya sendiri, dan bahwa dunia itu cukup kuat untuk menandingi seluruh Dunia Kedua?" Tyr menjawab, “Itu semua karena warisan dari Kerajaan Surgawi yang sudah ada ribuan tahun lamanya. Negara ini memiliki warisan yang sangat luas. Bahkan jika semua negara lain bersatu, maka mereka tidak dapat bersaing dengan dunia seni bela diri kuno. Saat aku sedang Kembali di Rayne, aku juga telah mendengar beberapa berita. Mereka bilang bahwa Dunia Kedua bukanlah tandingan yang setimpal dengan dunia seni bela diri kuno dari Kerajaan Surgawi.” Kaisar Perang tiba-tiba tertawa dan setuju dengan pendapatnya, “Kau benar tentang masalah ini. Negara kita memang memiliki warisan dari ribuan tahun lamanya. Meski begitu, kita semua akan memulainya dari tempat yang sama sekitar seabad yang lalu. Jadi, alasan yang baru saja kau ungkapkan semuanya salah.”

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.