Bab 1609 Kerrim
"Dengan siapa kita harus berurusan?" tanya sekretaris.
Pimpinan itu sempat terdiam selama dua detik dan akhirnya dia berkata dengan pelan, "Sekitar jam enam sore, sambungkan teleponnya dengan S.H.I.E.L.D."
"SHIELD. dari Amerika!"
Ketika sekretaris mendengar nama organisasi yang diberikan, ekspresinya seketika berubah menjadi serius.
"Ketua Pimpinan, apakah kau benar-benar yakin ingin melakukan semua ini?" tanya sekretaris.
Kepala pimpinan itu menarik napasnya dalam-dalam dan menjawab, “saat ini kita tidak punya pilihan lain. Hanya S.H.I.E.L.D. yang mampu memecahkan masalah rumit yang kita hadapi.”
“Tapi… Jika kita menunggu sampai dengan jam enam untuk memberitahu pihak S.H.I.E.L.D. dengan berita itu, apakah mereka akan berpikir bahwa kitalah yang akan mempersulit mereka?”
“Ini adalah satu-satunya cara bagi kita untuk bisa menjaga keseimbangan antara Dunia Kedua dan Istana Kerajaan. Jika tidak, kita akan menyinggung salah satu dari kedua pihak, dan tentunya kita akan terus mengalami masalah yang tiada akan pernah berakhir. Jangan khawatir. Kami telah mewakili pihak pemerintah. Selama kita bisa menanganinya dengan baik, maka hal itu tidak akan menimbulkan masalah. ”
“Baiklah kalau begitu, Kepala pimpinan! Putuskan saja kalau begitu! ”
***
Saat itu waktu menunjukkan pukul lima sore. Sinar cahaya matahari yang berwarna keemasan tampak bertaburan di atas permukaan laut yang ada dipelabuhan Veracruz. Kilauan sinarnya telah menyinari seluruh area, membuat permukaan laut seolah-olah tampak dipenuhi dengan kilauan emas.
Jika negara ini tidak dipenuhi dengan para bandar narkoba maka masyarakat yang ada disin tidak hidup dalam kesengsaraan, negara ini akan jauh lebih Indah untuk ditempati.
Pada saat ini, empat buah kapal pesiar mewah tengah berlabuh di dermaga dalam formasi yang sama. Mereka yang tengah berada di atas kapal mewah itu tengah menikmati berbagai macam akifitas mewah tentunya. Pemandangan ini sangat kontras dengan perkampungan kumuh yang ada di sekitarnya, di mana para penduduknya bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Tampak seorang pria muda berusia sekitar dua puluhan dengan bekas luka panjang di pipinya tengah berada di atas geladak kapal terbesar yang bersanda disana. Pemuda itu tampak mengenakan kimono putihnya, dan berbaring dengan santai diatas kursi pantai. Dia menggoyang-goyangkan segelas minuman brendi yang ada di tangannya.
Di kolam kecil terdapat beberapa orang gadis dengan sosok tubuhnya yang molek mirip dengan jam pasir, mereka tengah bersenang-senang di tepian kolam renang. Masing-masing wanita cantik mirip dengan para artis bintang film. Di sisi lain juga terdapat sosok seorang pria muda dengan rambut pirangnya bersandar di tepian pagar. Dia tersenyum ketika dia melihat keindahan pulau itu. Pria berambut pirang ini tak lain adalah Blonde Jack.
Sementara, pemuda yang berbaring di atas kursi pantai itu adalah pemimpin Dewa Kedua, Kerrim. Pria ini juga merupakan anggota Thanatos Order dari Organisasi Dunia Kedua. Orang ini adalah otak di balik semua rencana yang telah ditujukan kepada Istana Kerajaan.
Saat Kerrim melihat sosok wanita cantik yang bermain di tepian kolam renang kecil yang berada di sisi kolam yang lainnya, senyumnya merekah dan tampak sedikit aneh. Pria itu mulai melambaikan tangannya pada salah satu wanita, dan wanita itu dengan cepat bergegas keluar dari kolam dan mendekati Kerrim.
Wanita itu memiliki tubuh yang lentur seperti seekor ular saat dia membungkus dirinya di sekitar tubuh Kerrim. Akhirnya, gadis cantik itu berbicara sambil menghembuskan napasnya di atas leher Kerrim. "Tuan Muda Kerrim, apakah kau sudah merindukanku?"
"Apakah kau haus? Kemarilah.” Kerrim menawarkan segelas minuman alkohol yang ada di tangannya.
Wanita itu buru-buru menolak, "Tuan Muda Kerrim, kau tahu betul bahwa aku tidak bisa minum alkohol."
Kerrim dengan lembut mengerutkan keningnya dengan tajam, "Apakah kau tidak mau menunjukkan rasa hormat kepadku hanya untuk hal kecil seperti ini?"
Wanita itu hanya bisa tertawa dan menjelaskan, “Bukannya aku tidak bisa minum alkohol. Hanya saja aku sedang datang bulang, dan aku tidak bisa minum minuman dingin dala m bentuk apa pun. Lihatlah air di dalam kolam. aku bahkan telah menyuruh seseorang memanaskannya. ”
"Oh, benarkah begitu?"
Kerrim mengangguk. Kemudian, secara tiba-tiba semburan api berwarna ungu muncul di telapak tangannya yang tengah memegang gelas brendi itu. Di bawah nyala api, alkohol itu secara perlahan mulai mengeluarkan uap putih.
Wanita cantik itu terkejut. "Tuan Muda Kerrim, apa kau bisa melakukan trik sulap?"
"Ini bukan tipuan." Namun, Kerrim masih tersenyum saat berusaha untuk menjelaskan, “Aku adalah sosok makhluk gaib. Aku bisa mengendalikan api.”
"Betulkah?"
"Jika kau minum secangkir brendi panas ini, aku akan memberi tahumu apakah itu benar atau salah."
Wanita cantik itu tidak bisa menahan rasa penasarannya, sedetik kemudian dia mengambil gelas brendi dari tangan Kerrim dan meminumnya. Namun, saat minuman alkohol itu berhasil menyentuh bibirnya, wanita itu berteriak dengan keras, “Tuan Muda Kerrim, minuman ini terlalu panas. Seperti air mendidih.”
“Kau menolak minum alkohol dingin, dan sekarang kau juga menolak minum alkohol yang panas! Jadi, sepertinya, kau memang tidak mau menghormatiku! Senyum di wajah Kerrim mulai pudar, dan ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sangat mengerikan seperti sesosok iblis.
Dia mencubit dagu gadis cantik itu dan dengan paksa menuangkan secangkir alkohol panas yang mendidih ke dalam mulutnya.
“Arghh!!!”
Gadis itu menjerit dengan keras. Tubuhnya mundur hingga beberapa langkah dan dia tampak meringis kesakitan. Dia merasa sepertinya dia baru saja menelan sebah bola api dan merasakan kesakitan yang sangat luar biasa, hingga membuatnya tidak bisa berbicara.
Kerrim melambaikan tangannya. Api langsung menyembur dari telapak tangannya, mengenai tubuh dari gadis cantik itu. Tak butuh waktu lama, tubuhnya langsung terbakar seolah-olah berliter-liter bensin telah dituangkan keatas tubuhnya. Dia nampak berjuang dengan keras diatas geladak dan pada akhirnya terjatuh ke air laut yang dingin.
“Sekarang kau sudah tahu jawabannya, bwahahahahaha!”
Tawa yang menyeramkan dari sosok Kerrim terdengar meggema. Para gadis cantik yang masih asik bermain di kolam seketika menatapnya dengan perasaan takut.
Gadis-gadis ini baru saja menerima sejumlah uang yang cukup besar, dan mereka memang diminta untuk datang ke pelabuhan dan bersenang-senang dengan para bajingan ini selama satu hari penuh. Tidak masalah jika mereka harus tidur dengan majikan mereka karena tujuan mereka kesini hanya untuk menghasilkan uang. Tapi, mengingat tujuan mereka yang hanya ingin menghasilkan uang. Mereka tidak ingin berharap untuk mati di tenpat ini.
"Tenang! Kalian semua, tenang saja! Selama kalian baik dan patuh, kami tidak akan menyakitimu.”
Blonde Jack hanya tersenyum dan berjalan ke tepian kolam renang. Dia mengangkat sebuah tas koper yang terbuat dari kulit yang ada di sampingnya dan segera membukanya. Di dalamnya terdapat bertumpuk-tumpuk uang kertas pecahan dolar Amerika, ditempatkan dengan baik dalam sebuah kantong tertutup. Blonde Jack melemparkan kotak itu keatas udara, dan membuat sejumlah uang kertas itu berhamburan di atas udara dan memenuhi permukaan laut.
“Adik-adikku yang cantik, pergilah ke sana dan ambillah uang itu. Berapapun jumlah yang kau dapatkan maka uang itu akan menjadi milikmu.”
Pada saat itu, para wanita cantik ini sepertinya telah melupakan betapa mesumnya perbuatan Kerrim sebelumnya. Satu per satu, mereka mulai berebut untuk melompat ke dalam laut. Tidak hanya para wanita cantik yang ada diatas kapal pesiar ini, beberapa gadis yang ada diatas kapal yacht yang lainnya juga melakukan hal yang sama. Gadis-gadis ini dengan ceroboh tampak berlarian dan terjun kedalam laut.
Hujan uang masih terus berlangsung. Blonde Jack dan yang lainnya mulai melemparkan beberapa gepok uang yang bundel dengan baik di dalam tas dan melemparkannya ke atas laut satu demi satu.
Gadis-gadis ini biasanya memanggil satu sama lain sebagai saudara perempuan, tetapi saat ini yang ada didalam pikiran mereka hanyalah bagaimana mereka bisa mendapatkan uang yang mengambang di atas permukaan laut.
"Ini sangat menarik."
Blonde Jack dan yang lainnya tampak berdiri di sebuuah tiang dan memandangi ke arah mereka seolah-olah dia sedang menonton pertunjukan badut. Kemudian, dia bertanya, "Apa kehebatan dari uang-uang itu?"
“Selama ini kau telah dibesarkan dengan uang, jadi kau tidak akan pernah tahu betapa pentingnya uang itu bagi orang biasa.” Kerrim berjalan mendekati Blonde Jack dan menyodorkan segelas minuman brendi.
Blonde Jack tampak bergidik, "Aku tidak mengkonsumsi minuman panas."
"Yang ini dingin." Kerrim memegang gelas dengan tangan lainnya untuk sementara waktu. Kemudian, permukaan dari gelas brendi itu mulai berubah menjadi lapisan es yang tebal dengan kecepatan tinggi jika dilihat dengan mata telanjang.