NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1681 Kaulah Orang Yang Paling Rumit

Dengan marah, Ansel mulai berjalan ke arah gedung yang lain. Seorang pria paruh baya berusia lima puluh tahun tampak berdiri di depan pintu masuk sebuah gedung. Pada saat itu dia bersiap masuk kedalam kendaraan Hummernya. "Jul, mau ke mana?" Ansel dan Benoit langsung bertanya kepada Jules setelah berhasil mendekat dengan bentuk matanya yang mengecil. Diikuti dengan sekelompok orang pria yang ada di belakang mereka. Jules menoleh, tatapannya tertuju pada sebuah sumber suara. Kemudian dia melihat Ansel dan Benoit muncul di depan rumahnya bersama sekelompok orang pria. Seraya tersenyum, dia memutuskan untuk bertanya padanya, “Ansel dan Benoit, apa sebenarnya rencanamu dengan membawa begitu banyak orang ke tempatku? Apakah kedatangan kalian hanya untuk bersenang-senang denganku?” "Aku tidak punya waktu untuk melakukan hal itu denganmu." Ansel berjalan mendekati Jules. Dia memutuskan untuk menghentikan pengejaran. Jules, apakah kau akan pergi ke Pulau Komodo untuk mencari Olympias? Jules hanya tersenyum dan mengangguk, menjelaskan bahwa dia tidak berniat menyembunyikan niatnya yang sebenarnya. “Ya, aku akan berangkat ke Pulau Komodo,” ucapnya jujur. “Apa kau juga tahu kalau dulu aku memiliki hubungan dekat dengan keluarga Zeph. Aku masih merasa canggung dengan peristiwa yang telah menimpa mereka, di mana Zeph dituduh bersalah, dan hal itu telah menyebabkan kematian keluarganya.” “Setelah itu, Ayah memerintahkan kepada semua orang untuk berhenti membicarakan masalah yang terjadi. Tapi Ansel, menurutmu siapa orang yang telah menjebak Zeph pada saat itu? Bahkan Ayah sempat berpikir untuk turun tahta, dan Zeph adalah kandidat yang dirasa cukup baik untuk dapat menggantikan posisinya. Tapi setelah Zeph meninggal, Ayah justru mengumumkan kepada khalayak luas bahwa dia akan terus bertindak sebagai pemimpin dari keluarga White hingga saat ini untuk menjaga keharmonisan keluarga.” "Jules, hentikan omong kosongmu itu!" ucap Ansel, wajahnya seketika menggelap. “Saat itu, insiden yang terjadi dengan Zeph memang tidak ada hubungannya denganku. Tolong jangan nodai namaku dengan tuduhan palsu!” “Lihat dirimu, Ansel! Apa yang telah membuatmu begitu bersemangat? Aku tidak mengatakan kau adalah orang yang menjebak Zeph pada saat itu.” Ansel hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa. “Jules, aku sedang tidak ingin bercanda denganmu Jika kau ingin bertarung denganku, mendekatlah padaku. Kau tidak perlu terlibat dalam skema dan rencana ini. Ansel kemudian bertanya, “Bukankah kau selalu mengatakan bahwa kau tidak tertarik dengan posisi pemimpin di keluarga ini? Mengapa kau pergi ke Pulau Komodo untuk mencari Olympias sekarang?” "Apakah kedua insiden ini memiliki hubungan satu sama lain?" Jules bertanya dengan sorot matanya yang curiga. Ansel balik menuduhnya, “Tujuan mu ke sana hanyalah untuk membawa Olympias pulang. Dan semua itu kau lakukan agar kau dapat menyenangkan hati ayah kami? Kaulah orang yang paling rumit.” “Aku harap kau tidak menilai orang lain menurut standar rendahan mu itu,” ucap Jules, ekspresinya seketika berubah menjadi gelap. “Aku hanya akan pergi ke Pulau Komodo untuk membawa Oly pulang dan memenuhi keinginan terakhir ayah sebelum dia meninggal. Sebagai seorang anak aku masih memiliki tanggung jawab untuk memenuhi keinginan orang tuaku. Lalu kau... Mengapa kau harus membuatnya begitu rumit?” “Lagi pula, untuk menghindari kecurigaan, aku sengaja melakukan perjalanan khusus kesana tentunya setelah mereka tiba. Namun sayangnya, kau dan pasukanmu itu tidak berhasil membawa Oly kembali. Lalu bagaimana kau bisa menyalahkan aku untuk hal itu?” Jules diberkati dengan lidahnya yang memungkinkan untuk berbicara keluar dari situasi apa pun. Ansel dibuat terdiam karena respon Jules yang cukup cerdas. Pria itu mendapati dirinya memerah karena perasaan malu untuk waktu yang cukup lama. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk dapat bersilat lidah dengan Jules. “Aku akan mengatakannya sekali lagi, Ansel. Setelah Ayah meninggal, kau akan mewarisi posisi sebagai seorang pemimpin. Tidak ada yang akan berkelahi denganmu, tetapi aku harap kau mengerti bahwa ikatan keluarga tidak boleh diperlakukan sebagai bisnis.” Setelah itu, Jules bersiap-siap untuk masuk ke dalam mobil. Ansel, sebaliknya, langsung mengeluarkan sebuah perintah. Kendaraan Jules langsung dikepung oleh beberapa anak buah Ansel. "Ansel, apa yang kau lakukan?" "Jules, berhentilah bertingkah seolah-olah kau tidak tahu apa yang kau coba lakukan!" Ansel mendengus dengan wajahnya yang dingin. “Karena aku tidak akan pernah bisa membawa Olympias kembali, maka kau juga tidak akan bisa membawanya kembali.” "Bagaimana jika aku tetap bersikeras untuk pergi menemui Olympias?" Jules juga marah saat melihat Ansel bersiap untuk melakukan pertarungan. Seolah-olah dia bersikeras untuk menyulut api pertempuran yang terjadi diantara antara mereka. “Ansel, aku sudah membuatnya sangat jelas. Aku akan segera berangkat ke Pulau Komodo untuk membawa Oly kembali untuk segera menemui Ayah untuk memenuhi keinginannya. Aku tidak memiliki motif lain. Lalu mengapa kau harus begitu paranoid?” “Baiklah, aku tidak akan pergi menjemputnya. Lalu mengapa kau yang tidak pergi untuk menjemputnya seorang diri?" Wajah Ansel langsung berubah menjadi padam. Dia tahu betul bahwa usahanya untuk menjemput Olympias seorang diri hanya akan mendapatkan kegagalan. Sejak keduanya masih kecil mereka saling tidak menyukai satu sama lain. Aman untuk mengatakan bahwa keduanya memang memiliki hubungan yang buruk. "Ansel, suruh anak buahmu mundur sekarang juga!" tanya Jules. "Aku sudah bilang padamu. Jika aku tidak bisa membawanya kembali, seharusnya kau tidak berpikir untuk mendapatkannya juga.” Ansel menggertakkan giginya dengan keras. Sebagai balasannya Jules tampak muram. “Siapa yang telah berani menghentikan Tuan Jules? Datanglah padaku, maka aku akan segera berhadapan denganmu,” sebuah suara tampak terdengar. Rasanya sesuatu seperti telah merobek lapisan di udara sesaat sebelum benda itu terjatuh. Itu adalah sebuah suara pedang yang terhunus dengan dingin. Situasi yang berada disekitar mereka saat ini tampaknya telah berubah menjadi suasana yang mencekam. Aura sadis yang ditujukan ke arah mereka, juga telah memberikan rasa penindasan yang kuat. Semua orang melihat ke arah sumber suara itu berasal. Seorang pria berusia empat puluhan mendekati mereka hanya dengan berjalan kaki. Fisiknya tidak terlalu kuat atau tinggi, tapi tubuhnya memancarkan aura yang setara dengan ribuan pasukan. Dia memegang pedang yang tampak biasa tetapi memancarkan gelombang penindasan yang hebat. Dia menuju ke arah kerumunan seorang diri, tapi aura yang terpancar seolah-olah dia berjalan dengan membawa seribu pasukan tentara. Auranya berkobar seperti lautan badai, dan pedang yang ada di tangannya sangat menyilaukan di bawah pantulan sinar matahari. Ungkapan 'tentara satu orang' memang dirancang untuknya, mengingat dia memiliki kekuatan untuk dapat menyaingi seribu orang tentara pada saat yang sama. “Ettor!” Bahkan Ansel hanya bisa menarik napasnya dengan tajam pada saat melihat Ettore berjalan dari arah yang berlawanan. Orang ini memiliki banyak kekuatan, yang bisa dibilang dapat mengintimidasi. Rekor pertempurannya yang paling menonjol berasal dari delapan tahun yang lalu. Saat itu, keluarga White tengah berselisih dengan keluarga lain di dunia seni bela diri kuno. Kedua belah pihak ingin sekali mengakhiri perseteruan mereka dengan bertarung di atas ring. Ettore bertarung melawan empat orang prajurit Transformasi secara berturut-turut dan menebas mereka semua hingga tewas. Penampilannya yang luar biasa sangat terkenal di seluruh dunia seni bela diri kuno. Sebaliknya, Ettore merupakan rombongan pribadi Jules. Dia adalah sekutu terbesar Jules, dan pria ini dikenal sangat mengabdi kepada tuannya. Pada saat yang sama, dia juga merupakan sosok unik yang paling ditakuti oleh Ansel dan juga yang lainnya. Tidak salah lagi, Ettore juga telah terdaftar sebagai salah satu dari lima anggota teratas di antara pejuang keluarga White. Ketika melihat Jules dan generasinya secara keseluruhan, Ettore jelas merupakan petarung yang terbaik. Konon pedang yang dimiliki oleh Ettore kabarnya tidak pernah meninggalkan tubuhnya. Dia hanya mengikuti perintah Jules. Bahkan Regis, pimpinan dari keluarga White, juga tidak bisa memerintahnya. Oleh karena itu, Ettore dapat dianggap sebagai seorang kerabat jauh dari keluarga White. Jika Jules tinggal bersama keluarga White, maka dia akan tetap bersamanya. Ettore akan menemani Jules jika dia bersiap untuk meninggalkan keluarganya. “Apa yang kau lakukan dengan pedangmu setelah pedang itu terlepas dari sarungnya, Ettore? Apakah kau mencoba untuk menentangku?” Untuk waktu yang cukup lama, Ansel memiliki pendapatnya tentang posturnya yang menantang dari Ettore, jadi dia mulai mengambil kesempatan untuk segera memarahinya. Ettore, justru sebaliknya, pria itu tidak serius menanggapi Ansel. "Siapa pun yang berani melawan Tuan Jules, maka aku akan membuat orang itu mati secara tragis bahkan jika aku harus menyerahkan hidupku," ucap Ettore dengan suaranya yang dingin. Setelah itu, dia kembali berjalan menghampiri Jules dan berkata padanya, "Tuan Jules, tolong ajak aku untuk menemanimu dalam perjalanan ini." "Hmmm!" Jules segera masuk kedalam kendaraannya, sementara Ettore berjalan mengikutinya.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.