Bab 775 Jackson Menggagalkan Kencan Dia
Tidak lama setelah Alejandro dan Jett pergi, Tiffany dan Tanya memutuskan untuk pulang juga. Mereka merasa kenyang saat mereka berdiri dan akan pergi.
Mereka saling menatap dan tersenyum pada saat yang sama. Tanya memegang pinggangnya dan berbisik. “Makanan disini memang enak. Tidak peduli seberapa banyak bahan makanan yang nyonya West kirimkan pada kita, kita tidak akan bisa memasak seenak ini… aku sangat kenyang sekarang. Ngomong-ngomong, apa kau tidak menyesal karena putus dengan Jackson? Dia kan sangat pandai memasak.”
Tiffany menjawab dengan kesal. “Aku mau punya pacar bukan tukang masak. Bagaimana aku bisa tahan diselingkuhi dia dan melihat dia mencium wanita lain? Makanya aku terpaksa harus menyerah pada makanan enak itu! Ayo pulang dan istirahat!”
Tiba-tiba Tanya mengerutkan dahinya. “Tunggu, aku mau ke toilet dulu. Aku akan meninggalkan ponsel dan tasku padamu. Tunggu aku disini ya.”
Tiffany mengangguk dan duduk lagi.
Tiba-tiba, dia melihat sosok familiar didepan pintu. Tiffany kaget bak disambar petir. Dalam hatinya dia berkata. ‘Jackson! Bukankah dia di bar bersama wanita lain, kenapa dia ada disini padahal ini hari Senin?’
Tiffany akhirnya bisa menenangkan diri. Biar bagaimanpun, dia kesini untuk makan malam, lalu kenapa kalau kafe ini miliknya? Dia kan tidak makan gratis disini. Dia lalu berpura-pura tidak melihat Jackson dan menyilangkan kakinya.
Jackson menghampirinya. “Kebetulan sekali! Sepertinya hidupmu sangat baik setelah putus dariku. Kau masih mampu makan disini. Apa kau mau aku bicara pada resepsionis untuk memberikan makanan gratis setiap kunjungan mu berikutnya?”
Tiffany menoleh padanya dan tersenyum dingin. “Tidak usah. Aku masih sanggup membayarnya. Kalau tidak, kenapa aku datang kesini? Selain itu, seseorang… mentraktirku hari ini. Aku tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Dan biar bagaimanapun, kita sudah putus, akan tidak pantas untukku makan gratis disini.”
Dia menyipitkan matanya pada Tiffany. Sepertinya dia sedang memastikan apakah Tiffany sedang berbohong padanya atau tidak. “Oh… begitukah? Baiklah. Aku selalu murah hati pada mantan-mantanku. Selain itu… kita sudah rujuk kembali kan? Kalau begitu, kau masih pacarku, dan kau tidak perlu merasa malu untuk makan gratis disini.”
Dialah yang menipu Tiffany dengan sengaja untuk rujuk kembali bersama dengannya. Bagaimana bisa dia mengatakan kalau mereka sudah benar-benar rujuk bersama?
Saat Tiffany ingin memakinya, sebuah pesan masuk di ponsel Tanya. Itu adalah pesan dari White Moonlight---Hush. isi pesannya adalah, “Aku sudah memikirkannya. Aku ada waktu luang minggu depan. Kalau kau mau bertemu denganku, kita bisa minum kopi bersama.’
Jackson juga melihat pesan itu. Dia mengerutkan bibirnya karena kesal. Tiba-tiba. Dia merebut ponselnya dan membuka pesannya. “White Moonlight… aku tidak tahu kalau kau menyukai orang lain. Bagaimana aku bisa tidak menyadarinya selama ini? Biarkan aku melihat siapa dia…”
Tiffany merasa gugup. Tanya akan segera kembali. Dia tidak boleh membiarkan Jackson mengabaikannya. Dia bangun dan ingin merebut ponsel itu kembali dari Jackson. Tapi karena dia lebih pendek dari Jackson maka dia tidak bisa meraihnya,
Tiffany merasa kesal dan memasang wajah marah. “Apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?”
Jackson melihat Tiffany yang sudah menyerah merebut ponsel itu. Lalu dia membalas pesan Hush. ‘Aku tidak mau bertemu denganmu lagi.’
Pada saat yang sama, Tiffany merebut ponsel itu dengan cepat. Dia ingin menghapus pesan itu. Tapi, Hush sudah langsung membalas pesan dari Tanya….
Hanya ada satu kata dalam pesan itu. ‘Baiklah’