NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 424

Lorenzo duduk dan mengambil sendok. Namun, dia malah menyodorkan semangkuk mi itu ke depan Valencia. "Valen, kamu juga belum sarapan, 'kan? Kamu makan saja dulu." Eloise yang berdiri di samping pun senyum-senyum sendiri seperti ibu-ibu penggemar drama romantis. Valencia menggeleng. "Aku belum lapar. Kamu makan saja dulu. Aku bisa nanti." Di seberang meja, Sean menyeruput minya dengan lahap. "Wah, enak sekali!" Lorenzo kembali melirik Valencia. Valencia tersenyum pasrah. "Aku baru bangun, belum nafsu makan. Kamu makan saja." Baru setelah itu, Lorenzo mulai menyendok minya. Sudah lama dia tidak makan mi buatan Valencia. Rasanya masih sama. Masih seperti dulu. Saat berangkat, Lorenzo dan Sean membawa koper dan tas ransel. Mobil mereka hanya bisa sampai di jalan beton kabupaten sebelum akhirnya jalan itu berubah menjadi kubangan lumpur. Sean memilih beberapa pakaian ganti dan memasukkannya ke tas ransel, lalu memanggulnya sepanjang jalan ke desa. Setelah sarapan, keduanya mandi dan bergant

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.