Bab 231
Suara Zavier terdengar menakutkan. Jarang sekali emosinya sedingin ini, "Janio, sebenarnya dia di mana? Kenapa ponselnya ada di tanganmu?"
Nada suara Janio tetap datar, tanpa sedikit pun perubahan, "Aku sudah bilang, dia tidur."
Lalu nada suaranya ditambah sedikit ejekan, "Dokter Zavier orang super sibuk, aku nggak mau buang waktumu. Sudah dulu."
Begitu selesai bicara, dia langsung memutus sambungan, lalu melemparkan kembali ponselnya pada Thalia.
Tubuh Thalia sedikit menegang. Dia mendengar jelas apa yang tadi Janio katakan.
Dia berkata pelan, "Aku nggak tidur."
Janio bahkan tidak menoleh, "Sebaiknya kamu tidur sebentar. Mau lihat wajahmu sekarang? Mirip ikan yang sudah mati tiga hari."
Thalia tidak bisa membalas.
Dia memang lelah, hanya saja di dekat Janio, sulit baginya untuk terlelap.
Janio melihat wajahnya dan mendengus dingin, "Jangan lihat aku seperti lagi mengawasi penjahat. Grup Harmoni nggak melakukan bisnis jual beli manusia."
Thalia menggigit bibir, tidak berani bicara lagi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda