Bab 222
Thalia menahan diri sebentar dan akhirnya berkata pelan, "Zavier."
Zavier menoleh padanya, tatapannya datar.
Thalia ragu sejenak dan bertanya "Kamu mau pulang sekarang atau ada urusan lain?"
Zavier bilang, "Mau ke rumah Keluarga Wenos dulu."
Dia baru selesai bicara dan sebelum Thalia buka mulut, Hanisha tiba-tiba berkata, "Menurutku nanti kamu bisa pasang kamera di mobil, biar mudah diperiksa kapan pun."
Thalia mendongak melihat Hanisha.
Hanisha tidak menghindar, ekspresinya datar dan langsung beradu pandang dengan Thalia.
Sejak pertengkaran di depan ruang operasi waktu itu, sikap Hanisha pada Thalia sudah tidak perlu ditutupi lagi.
Dia memang meremehkan Thalia.
Thalia jelas bisa merasakan provokasi Hanisha. Dia menunduk sedikit dan berkata dengan suara rendah, "Aku Cuma sekedar bertanya saja."
Sebagai pacar Zavier, Thalia merasa wajar kalau dia tahu kegiatan pacarnya.
"Kenapa aku mencium aroma busuk ya." Tiara angkat tangan dan mengipaskan di depan hidungnya.
Jelas ini sindiran buat H

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda