Bab 121
Keinginan terbesarnya adalah memiliki rambut panjang yang indah.
Namun, kemudian gadis kecil itu meninggal, dan keinginannya pun tidak pernah tercapai.
Zavier sebenarnya juga tidak sungguh-sungguh ingin dia memotong rambut, hanya sekadar berkata begitu saja.
Dia berkata, "Terserah kamu."
Malam ini Thalia banyak mengobrol dengan Nila dan yang lain tentang panti asuhan, suasana hatinya memang jauh lebih lega.
Ketika memandang Zavier, dia teringat ucapan Nila, bahwa dia bisa mencoba meminta bantuan Zavier, karena Keluarga Wenos tidak boleh mencari masalah dengan Keluarga Jenar.
Karena gugup, bulu mata Thalia terus bergetar, suaranya juga tidak terlalu alami, dia bertanya, "Aku ingat Keluarga Jenar sepertinya nggak pernah ikut serta dalam kegiatan amal, ya?"
Zavier menoleh padanya. "Maksudmu apa?"
"Aku ...." Thalia baru membuka mulut, tetapi tak sanggup melanjutkan.
Mereka semua tahu, melakukan kegiatan amal, terutama yang sungguh-sungguh dilakukan dengan hati nurani, pasti akan menghabisk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda