Bab 462
Sinta juga membenci Orlin karena tidak ingin memberinya kesempatan. Jelas-jelas dia sudah mengorbankan martabatnya demi menyenangkan Orlin, tapi Orlin tidak hanya tidak memberi jalan keluar, tapi juga merusak hubungan baik terakhir di antara mereka secara pribadi.
Kalau bukan karena hal itu, dia tidak akan menargetkan Orlin.
Ini semua salah wanita itu!
Sinta menyalahkan Orlin karena memperlakukan orang lain dengan baik, tapi tidak ingin membantunya.
Orlin sama sekali tidak tahu jika Sinta membencinya karena dia menolak sikap munafik Sinta dimana wanita itu ingin berteman dengannya.
Dia terus menahan dirinya setelah mendengar ocehan Ian yang tanpa henti sepanjang jalan. Orlin menghela napas lega karena mereka akhirnya tiba di kantor.
Setelah meletakkan tas, Orlin mengeluarkan buku pelajaran serta ponselnya, kemudian hendak pergi mengajar.
Hanya saja, pria itu menghalangi jalannya. Ian menatap Orlin, lalu berkata sambil tersenyum, "Bu Orlin, aku dengar dari kepala sekolah kalau dia kasih

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda