Bab 1
Pada tahun kelima merendahkan diri demi calon pasangan perjodohannya, Sita Ismawan baru tahu bahwa jantung pria itu tidak berasal dari suaminya yang telah meninggal.
Semua ini hanyalah kebohongan ayahnya yang menyuruhnya menggantikan putri haramnya untuk menikah.
Ketika melihat video yang dikirimkan sahabatnya, saat ayahnya mabuk dan keceplosan ...
Jantung Sita serasa dipelintir kuat oleh sebuah tangan besar, sakitnya membuat dia tidak bisa berdiri tegak selama beberapa waktu.
Tidak lama, suara samar dari dalam kamar berhenti. Sebastian Hutomo yang bertelanjang dada keluar dan melemparkan pakaian kotornya pada Sita. "Cuci bersih."
Biasanya, Sita akan menurut, langsung menerimanya dan mencucinya dengan tangan.
Namun hari ini, dia hanya terpaku menatap bekas luka mengerikan di dada pria itu.
Sita pernah mendengar ...
Orang yang menjalani transplantasi jantung mungkin akan mewarisi emosi pemilik aslinya.
Berpegang pada harapan itu, Sita bertahan selama lima tahun penuh, tidak menyangka semuanya bohong!
Saat ini ...
Kekasih keseratus Sebastian keluar memakai gaun tidur tipis, bersandar lemah bagai tanpa tulang di pundak pria itu.
"Pak Sebastian, bajuku juga kotor olehmu, tolong minta Nona Sita cucikan juga. Ingat, harus dicuci dengan tangan ya ... "
Wanita itu lahir dengan kecantikan menggoda, paling mirip dengan wanita yang dicintai Sebastian, dan paling lama yang disayang.
Sebastian bahkan pernah mengajaknya menghadiri rapat bisnis, dan mengabaikan Sita, tunangan resminya.
Saat berlibur, pria itu bahkan menyuruh Sita menjadi sopir mereka, dan mengantar kondom. Bahkan ketika mereka bercinta, dia harus menunggu di luar pintu.
Namun kini, Sebastian menyalakan sebatang rokok, sorot matanya dipenuhi ketidaksabaran. "Kamu menuntut terlalu banyak. Kita putus saja."
Kekasihnya itu tertegun. "Pak Sebastian ... "
"Ambil 10 miliar dan pergi, atau hilang dari Kota Benara."
Nada suara Sebastian sedingin es.
Dalam dunia bisnis, dia terkenal kejam dan brutal, siapa pun yang menentangnya tidak pernah berakhir baik!
Hanya dengan satu tatapan, kekasih itu sudah gemetar ketakutan, lalu dengan cepat mengenakan pakaian dan pergi.
Barulah Sebastian menoleh ke arah Sita. "Nggak dengar? Pakaiannya."
Suara Sita serak. "Aku lagi haid, nggak boleh kena air dingin."
Sebastian terkekeh sinis, mengambil jas adibusana bernilai miliaran yang ada di pelukan Sita, lalu langsung membuangnya ke tempat sampah.
Sita bisa menebak apa yang membuat pria itu marah.
Sebastian pernah menjalani operasi jantung, sehingga tubuhnya sangat rapuh. Sita mengawasinya dengan ketat, bahkan melarang orang lain merokok di dekatnya.
Namun hari ini, bukan hanya dia menolak permintaan pria itu, dia juga membiarkan Sebastian merokok tanpa menegurnya.
Padahal dulu, Sita mengatur itu semua demi jantung pria yang dicintainya, agar bisa menemaninya lebih lama.
Namun sekarang, apa hubungannya lagi dengan dirinya?
Ketika meninggalkan resor dengan mobil, seluruh tubuh Sebastian dipenuhi hawa dingin, dan Sita pun tidak ingin bicara.
Di tengah perjalanan, Sebastian tiba-tiba berkata, "Hari ini kita pulang dan langsung mengurus sertifikat pernikahan."
Sita terkejut, spontan menolak. "Nggak, aku ... "
Nada dering tiba-tiba berbunyi, Sebastian memberi isyarat pada Sita untuk mengangkat teleponnya.
Begitu tersambung, suara cemas sang asisten langsung terdengar. [Gawat, Pak Sebastian, suami Nona Cynthia selingkuh dan memukulnya.]
Sebastian mendadak mengerem, hingga kepala Sita terbentur sandaran, dan berdengung.
Belum sempat pulih, suara dingin Sebastian terdengar di telinganya. "Turun."
Sita tertegun. "Tapi, ini di gunung ... "
"Jangan paksa aku mengulang."
Jelas Sebastian sangat terburu-buru. Sita tidak ingin memancing amarahnya, jadi dia hanya bisa turun.
Namun, belum sempat berdiri stabil, Sebastian langsung menginjak gas dan pergi, membuat Sita terjatuh ke tanah.
Batu-batu kecil menancap di telapak tangan dan lututnya, sakitnya membuatnya menarik napas dingin.
Sita berada di tengah lereng gunung, tidak ada rumah penduduk maupun halte di sekitarnya. Bus wisata keliling gunung berikutnya pun baru lewat besok. Dia pun hanya bisa melepas sepatu haknya dan berjalan menuruni gunung.
Saat akhirnya naik bus, Sita baru sadar telapak kakinya sudah melepuh dan berdarah.
Dia begitu lelah hingga tertidur. Dalam mimpinya muncul wajah khawatir pria yang dicintainya. Air matanya jatuh tanpa sadar.
Saat Sita baru lahir, orang tuanya yang menikah karena perjodohan, langsung bercerai.
Tanpa kasih sayang, Sita tumbuh bersama para pelayan dan pengawal.
Saat berusia sepuluh tahun, Christian Ciptadi, yang lima tahun lebih tua, datang ke sisinya dan menjadi pengawal pribadinya.
Bocah lelaki itu memperlakukan Sita dengan sangat baik, begitu memanjakannya hingga sehelai rambut saja tidak boleh tersentuh.
Begitu mencapai usia legal, mereka pun menikah dan bersiap mengadakan pesta pernikahan di luar negeri, lalu menghabiskan seumur hidup mereka bersama.
Namun, saat itu juga, ayahnya Sita, Donny Ismawan memberikan Christian sebuah tugas yang nyaris mustahil, dan akibatnya pemuda itu terjatuh dari tebing dan meninggal.
Mendengar kabarnya, Sita langsung pingsan.
Saat bangun, dia diberi tahu bahwa jantung Christian telah didonorkan kepada putra Keluarga Hutomo, Sebastian.
Untuk bisa lebih dekat dengan jantung itu, Sita langsung setuju pada perjodohan dengan Keluarga Hutomo.
Namun semua orang tahu, Sebastian mencintai seseorang.
Hanya saja pria itu datang terlambat. Ketika cintanya telah berakar dalam, Cynthia Yahya sudah memutuskan untuk pindah ke luar negeri dan menikah dengan pria lain.
Dan pada hari pernikahan Cynthia ...
Sebastian mabuk seharian, sehingga penyakitnya memburuk dan harus diselamatkan dengan operasi transplantasi jantung.
Pada hari yang sama ...
Sita kehilangan cinta sejatinya.
Tiga bulan kemudian, setelah sembuh dan keluar dari rumah sakit, Sebastian menyetujui perjodohan itu.
Namun, dia dengan sengaja memperingatkan Sita, "Seumur hidupku, aku hanya mencintai Cynthia, menikahimu hanyalah demi kerja sama."
Sita menyetujuinya.
Sejak itu, Sebastian terus mencari pengganti Cynthia.
Namun, Sita tidak pernah peduli, biarpun dia dipermalukan Sebastian sedemikian rupa, dia tetap rela berada di sisi pria itu.
Saat Sebastian bernegosiasi, Sita menggantikan pria itu menenggak minuman sampai lambungnya berdarah dan harus dirawat.
Saat tubuh Sebastian lemah, Sita naik ke kuil sambil berlutut di setiap langkah untuk mendoakannya.
Ketika mitra bisnis Sebastian menyukai olahraga ekstrem, Sita melakukan bungee jump sembilan kali berturut-turut, turun dengan darah di mulut, demi memenangkan kontrak penting itu ...
Namun, Sebastian tidak pernah tersentuh oleh semua itu.
Bagi Sita, itu tidak penting, karena yang ada di matanya hanyalah jantung itu.
Dan kini, dia akan pergi selamanya dari tempat ini, pindah ke kota tempat Christian jatuh dari tebing, dan menghabiskan sisa hidupnya mencari jejak pria itu.