Bab 36
Keduanya tampak tanpa ekspresi, tapi kening Evander sedikit berkerut.
Jantungnya berdetak kencang, entah karena irama lagu tadi, atau karena sesuatu yang lain.
Wanita itu ... misterius dan berbahaya.
Tapi juga punya daya tarik yang mematikan.
"Prok, prok, prok!"
Suara tepuk tangan bergema memenuhi ruangan.
Di tengah tepuk tangan dan sorak sorai itu, Evander akhirnya menarik pandangannya, lalu berbalik.
"Terima kasih." Suara wanita itu terdengar dari atas panggung.
Terdengar tenang dan lembut.
Evander sempat melirik Brandon yang tampak sangat bersemangat.
Brandon membuat wanitanya terluka separah itu, bahkan terlihat seperti sekarat, tapi Brandon malah hanya peduli dengan penampilan panggungnya?
Tapi, itu bukan urusannya.
Dia tidak perlu merasa kasihan untuk wanita milik orang lain.
Evander menundukkan pandangan, lalu melangkah pergi tanpa ragu.
Di atas panggung, Sherly menunduk dalam memberi hormat pada penonton, lalu mengikuti arahan kru untuk turun dengan tertib.
Di bawah, Rini sudah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda