Bab 856
Ucapannya itu serius.
Nindi menarik tangan Yanisha. "Ayo kita pergi!"
Martha masih ingin menghalangi, tetapi Cakra maju dan menatapnya. "Aku sarankan kalian jangan melakukan hal-hal yang melanggar hukum, agar suatu hari nanti nggak ditangkap."
Cakra tersenyum, tetapi senyumannya itu mengandung ancaman.
Martha terdiam.
Begitu juga Darren.
Ada makna tersembunyi dalam perkataan pria ini.
Cakra berjaga di belakang, sementara Nindi dengan tegas membawa Yanisha keluar.
Begitu sampai di luar, Yanisha langsung melihat mobil mewah yang terparkir di gerbang utama. Jejak rodanya meninggalkan bekas jelas di atas rumput.
Hanya dengan sekali pandang, Yanisha tahu apa yang terjadi, dan hatinya langsung tersentuh.
Untungnya, dia masih punya teman sekarang.
"Masuk mobil dulu, nanti kita bicara," ujar Nindi.
Dia duduk di kursi belakang bersama Yanisha, masih menggenggam tangannya. "Beneran nggak apa-apa? Kalau kamu mau lapor polisi, kami akan menemanimu."
Dia khawatir Darren sudah melakukan sesuatu pada

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda