Bab 18
Suasana di dalam ruang sidang sangat khidmat dan bermartabat, selain itu juga terdapat lambang negara di dinding bagian atas.
Joshua duduk di kursi terdakwa. Hanya dalam satu bulan, pria itu terlihat lebih lesu dari sebelumnya. Kantung mata yang hitam dan rambut yang berantakan, sama sekali tidak serapi sebelumnya.
Nita juga hadir, tapi dia duduk di kursi pendengar. Wajahnya pucat, bahkan riasannya yang cantik sama sekali tidak bisa menyembunyikan kecemasan dan kebencian di dalam matanya.
Ekspresi pengacara mereka sangat masam, pihak lain terus membolak-balik berkas kasus yang tebal tanpa henti.
Persidangan berjalan sesuai dugaan Denny yang penuh dengan perdebatan sengit.
Saat Denny memutar rekaman suara dan video di pengadilan, semua orang di kursi pendengar terkejut.
Nita tidak menyangka jika dia juga berada di dalam video itu, jadi Nita segera menundukkan kepalanya karena takut dikenali oleh orang-orang.
Ekspresi Joshua benar-benar sepucat kertas pada saat ini, urat-urat di dahinya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda