Bab 858
Aku terus diam setelah keluar dari ruang kunjungan. Mario juga tidak menanyakan apa-apa. Dia bisa melihat bahwa suasana hatiku sedang kacau.
Kemudian, dia tiba-tiba menghentikan laju mobil. Sambil memelukku dengan lembut, telapak tangannya mengusap-usap kepalaku. "Kalau ada yang mengganggumu, katakan saja, jangan dipendam dalam hati. Nanti malah jadi penyakit."
"Gimana nyawa manusia bisa diinjak-injak seperti ini? Ivy benar-benar pantas mati!" Aku bersandar di bahunya, bicara dengan suara bergetar.
Demi hidup bergelimang harta, dia membunuh suaminya. Kemudian, demi mendapatkan lebih banyak uang, dia tidak ragu mengkhianati dan menjual gadis yang memercayainya.
Setelah dilecehkan orang-orang yang diatur Ivy, teman Darcy itu langsung bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara memberitahukan hal ini pada Darcy.
"Dia akan dihukum. Orang jahat pasti akan mendapat balasan yang setimpal," bisik Mario di telingaku.
Lantas bagaimana?
Nyawa yang s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda