Bab 730
Aku baru saja tiba di rumah sakit saat Mario meneleponku.
"Di mana?" tanyanya.
Aku melirik arloji. Kami baru berpisah tiga jam. "Kenapa? Kangen, ya?"
Kata-kata blak-blakan yang bernada menggoda ini bisa kuucapkan pada Mario karena dia memanjakanku dan suka mendengarnya. Aku tidak pernah bersikap seperti ini saat bersama Reynard.
Sebab, sikapnya yang angkuh membuat perasaanku terasa berjarak.
Pepatah mengatakan, tidak ada rasa sakit jika tidak ada perbandingan. Setelah membandingkan kedua pria ini, aku baru tahu seperti apa cinta yang sebenarnya.
"Hmm, aku kangen," sahut Mario sama lugasnya.
"Sepuluh menit," ujarku sambil tertawa kecil. "Sepuluh menit lagi Pak Mario bisa bertemu denganku."
"Kamu sudah sampai di rumah sakit?" tebaknya.
Sebelum aku bisa menjawab, dia sudah berkata lagi, "Harold sudah datang. Dia sudah tahu siapa aku sebenarnya, juga tahu kalau aku sudah mengumpulkan bukti. Sekarang dia memaksaku untuk menyerahkan semua bukti itu."
Aku langsung mengerti maksud Mario. Dia s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda