Bab 707
Saat aku mengira dia akan mengambil satu cincin itu sebagai jawaban untukku, dia berucap lagi, "Tapi, bagus juga, sih. Kelihatan unik."
Usai berkata begitu, dia menarik kembali tangannya. Aku tertegun sejenak dengan reaksinya, lalu tertawa sinis.
Pada akhirnya, dia masih tidak mau mengaku bahwa dia adalah Mario.
Aku tahu dia punya alasan tertentu dengan menyembunyikan identitasnya. Penyamaran ini juga bentuk perlindungan dirinya. Namun, mengapa dia bahkan tidak menceritakan kebenarannya padaku?
Apa dia tidak percaya atau bahkan waspada padaku?
Baiklah, tidak masalah. Yang penting aku tahu siapa dirinya.
"Kalau kamu nggak sibuk hari ini, temani aku ketemu seseorang. Dia orang yang kumaksud waktu aku memintamu berpura-pura sebagai Mario." Aku berjanji untuk mempertemukannya dengan Alice agar gadis itu merasa tenang.
"Oke," sahutnya tanpa ragu.
Dia menunjuk makanan di depanku dan berkata, "Cepat habiskan."
Dia sudah susah payah menyiapkan sarapan yang rasanya sangat lezat. Aku tentu tidak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda