Bab 225
Namun, Sandi tidak pernah mau mendengar.
Sekarang ibunya sudah menjadi ibu orang lain ...
Ibunya tidak menginginkannya lagi.
Sebaliknya, dia malah menjadi penurut.
Awalnya, sopir ingin bertanya padanya mau makan bubur apa. Namun, saat menoleh melihat Sandi, dia menghela napas, dan akhirnya memutuskan untuk memesankan makanan untuknya.
Yang dipesan hanyalah bubur putih biasa.
Sopir sekalian juga membelikan sedikit untuk dirinya sendiri.
Dia menyerahkan ponsel kepada Sandi. "Nih, coba lihat. Masih mau pesan yang lain?"
Sandi menerima ponsel itu, membuka WhatsApp, mencari kontak Sigit, lalu berinisiatif mengirimkan pesan suara. "Papa, aku makan di luar. Semuanya dibayari Paman."
"Kalau nggak, bisa nggak Papa kirimkan sedikit uang ke sini?"
"Soalnya aku takut gajinya nggak cukup untuk menanggungku."
Begitu pesan itu dikirim, tidak sampai sepuluh menit, Sigit sudah mentransfer 100 juta.
Setelah menerimanya, Sandi mengucapkan terima kasih, lalu mengembalikan ponsel kepada sopir. "Itu saja. T

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link