Bab 224
Dia dengan tenang berkata, "Sebentar lagi kamu akan masak, itu saja sudah cukup melelahkan."
"Jadi, biar aku yang kerjakan pekerjaan ini dulu."
Sikap Jimmy tegas, tidak memberi ruang untuk ditolak.
Aku juga tidak memaksa, dan dengan patuh kembali ke ruang tamu, memeluk komputer untuk bekerja lembur.
Saat Jimmy selesai, dia pun memanggilku. Aku berdiri di depan kompor, dan terkejut mendapati bahwa bahkan bumbu seperti bawang, jahe, dan bawang putih pun sudah dia siapkan.
Aku menoleh dengan kaget ke arah Jimmy di ruang tamu.
Aku benar-benar tidak menyangka, pria seperti Jimmy yang begitu sukses dalam karier, ternyata juga begitu teliti dalam urusan sehari-hari.
Jimmy menatapku sambil tersenyum.
Perasaanku pun tanpa sadar ikut membaik. Aku memasukkan ayam ke dalam panci presto, lalu menambahkan bawang jahe untuk menghilangkan bau amis. Setelah menutup tutupnya, kuletakkan di atas api untuk mulai merebus.
Di dapur Jimmy, ada tiga kompor. Aku menggunakan kompor kedua untuk mengolah udang ke

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link