Bab 220
Wulan berkata dengan riang, "Baik."
...
Hari Sabtu tidak ada sekolah. Sandi juga tidak tahu ibunya ada di mana. Demi bisa lebih dekat dengan ibunya, dia sengaja menyuruh sopir mengikuti di belakang mobil ibunya.
"Kring kring kring."
Sandi langsung mengangkat telepon. "Halo?"
Sopir melapor apa adanya. [Mereka sedang bermain di arena bermain dalam ruangan.]
Mendengar itu, Sandi sangat bersemangat. "Kalau begitu, cepat datang jemput aku di rumah Nenek!"
Arena bermain adalah tempat umum, semua orang bisa pergi.
Dia juga tidak terkecuali.
Hanya dengan membayangkan sebentar lagi bisa berada di tempat yang sama dengan ibunya, hati Sandi terasa manis sekali, seolah-olah dia baru saja menelan madu.
Demi meninggalkan kesan baik untuk ibunya, dia sengaja membuka pintu ruang pakaian, memilih satu set jas kecil untuk dipakai.
Melihat dirinya di cermin, dia tampak keren.
Sandi mengangguk puas.
Setelah semua selesai, dia pun turun. Sopir sudah menunggu di pintu.
Dia memberi tahu neneknya bahwa dia ak

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link