Bab 218
Wulan mengangguk keras.
Kalau ibunya tiba-tiba berkata akan pergi, lalu menyerahkannya pada orang lain, dia pasti akan menangis sejadi-jadinya!
Namun, Prita sama sekali tidak terpengaruh.
Wulan sangat mengaguminya.
Prita dengan percaya diri menegakkan dadanya. "Aku juga merasa begitu."
Selesai berkata, dia pun menarik Wulan untuk memamerkan betapa ibunya mencintainya. Misalnya tadi malam, sejak dia datang, ibunya terus memeluknya tanpa mau melepasnya.
Ibunya bahkan terus-menerus menciumnya.
Prita menghela napas. "Mama bilang, dia harus berusaha mencari uang, membelikan aku sebuah rumah, lalu menabung beberapa miliar untukku."
"Dengan begitu, nanti saat aku lulus, meski nggak mendapat pekerjaan bagus, hidupku tetap bisa berjalan lebih mudah."
"Tapi ... "
Suara Prita sangat pelan. "Aku berharap Mama nggak menekan dirinya sendiri sampai sebesar itu."
"Kalau Mama sampai kelelahan, aku akan sedih."
Ekspresi Wulan juga ikut berubah sedih.
Di samping, aku menopang wajah dengan satu tangan, me

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link