Bab 204
Jimmy menanggapi dengan santai. "Hm."
Lalu, dia mengingatkan, "Tapi, aku dan Annika masih dalam tahap membangun perasaan."
"Jadi, di depannya, kamu harus lebih hati-hati, jangan sembarangan memanggil."
Susan mengangguk paham. "Aku mengerti, kamu takut kalau Kak Annika mendengar aku panggil kamu Kakak Ipar, dia akan menjaga jarak dengan kamu?"
"Kalau begitu, kamu akan susah mengejar Kak Annika, 'kan?"
Jimmy jarang menunjukkan ekspresi mengapresiasi. Dia mengangguk. "Betul."
Setelah berkata begitu, dia menatap Susan dari atas ke bawah. Setelah ragu untuk waktu yang lama, barulah dengan sopan dia bertanya, "Boleh aku tanya satu hal padamu?"
"Aku?" Susan tidak percaya, dan menunjuk dirinya sendiri.
Jimmy dengan serius berkata, "Ya."
Susan bersandar ke dinding dengan bangga. "Katakan."
Jimmy langsung bertanya, "Kamu tahu bagaimana cara mengejar seseorang?"
Susan dulu pernah mengejarnya.
Seharusnya dia punya pengalaman.
Jimmy memutuskan untuk rendah hati dan belajar darinya.
Senyum di wajah

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link