Bab 307
"Kujemput nanti pulang kerja di malam hari."
"Oke."
Serina mendorong Aldi menjauh, kakinya terasa sedikit lemas saat keluar dari mobil.
Kalau bukan karena dia lagi datang bulan, dia merasa Aldi mungkin akan meminta lebih.
Setelah melihat Serina berjalan menuju Madelinne, Aldi dengan acuh tak acuh menyuruh sopirnya melaju ke Grup Barata.
Sandara sedikit terkejut saat melihat Serina masuk bekerja.
"Bagaimana kesehatanmu? Kenapa kamu nggak istirahat beberapa hari?"
"Aku 'kan nggak sakit. Perutku sudah nggak sakit hari ini. Bagaimana dengan urusan yang aku ceritakan sebelumnya?"
"Sudah siap, bisa dimulai kapan saja."
Serina mengangguk, "Kita mulai saja pagi ini."
"Oke."
Pada pukul sembilan pagi, tiba-tiba tersiar kabar bahwa harga pakaian Madelinne akan diturunkan setengah harga.
Saat menerima kabar tersebut, Merina mencibir, "Sepertinya Madelinne berencana melawan kita kali ini. Segera turunkan harga pakaian Jinne, semuanya diskon 60%!"
Mendengar hal tersebut, Luna merasa heran, dia segera berkata, "Bu Serina, kalau kamu melakukan ini, itu akan menimbulkan kerugian yang tak terukur bagi perusahaan kita."
Merina tampak tenang dan berbicara dengan acuh tak acuh, "Bukankah Grup Barata menyuntik dana dua triliun untuk Jinne sebelumnya? Kerugian ini bukan apa-apa."
Luna tidak setuju dalam hatinya. Sekalipun Grup Barata menginvestasikan dua triliun, kalau terus seperti ini, dana itu mungkin akan habis dalam beberapa saat.
Melihat dia tidak bergerak, Merina merasa kesal dan berkata dengan dingin, "Kenapa kamu nggak pergi? Apa kamu berencana untuk menentang perintahku?!"
Luna menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk membujuk lagi, "Bu Serina, berbahaya sekali melakukan ini, kita juga nggak tahu apakah berita diskon yang tiba-tiba dari Madelinne itu benar atau nggak, kalau-kalau itu jebakan."
Begitu dia selesai berbicara, Merina membanting dokumen ke atas meja dengan marah.
"Luna, aku mempekerjakan kamu sebagai sekretarisku untuk membantuku melakukan sesuatu, bukan untuk mengajariku cara melakukan sesuatu. Kamu hanya perlu melakukan apa yang aku katakan. Kalau kamu nggak mengerti apa yang aku katakan, kamu bisa mengundurkan diri kapan saja."
Ucapan Merina begitu lugas hingga wajah Luna menjadi pucat, dia menunduk dan berkata, "Baiklah Bu Serina, aku mengerti."
Entah itu jebakan atau bukan, dia tidak akan pernah membiarkan Serina mengalahkannya, sama sekali tidak akan!
Tak lama kemudian, Jinne menarik kembali pelanggan yang awalnya tertarik dengan Madelinne, penjualan pakaian Jinne juga melonjak dan langsung memecahkan rekor penjualan harian sebelumnya.
Namun, kerugiannya juga besar.
Jinne akan rugi ratusan ribu setiap kali terjual sebuah pakaian.
Ketika pemegang saham lainnya mengetahuinya, mereka tidak bisa duduk diam dan segera menemui Merina.
"Bu Merina, biarpun kamu adalah Direktur Jinne sekarang, kamu nggak bisa membuat keputusan seperti itu begitu saja tanpa berkonsultasi dengan kami!"
Melihat para pemegang saham yang tidak puas, Merina tersenyum, tapi kata-katanya tidak sopan.
"Segala sesuatu di dunia bisnis berubah dengan cepat. Kalau aku bicarakan semua hal dengan kalian, saat diskusi selesai, Jinne mungkin sudah bangkrut."
Melihat sikap dia yang keras, para pemegang saham pun mengernyit.
"Bu Merina, apa maksudmu, apa kamu berencana mengambil keputusan di masa depan tanpa berkonsultasi dengan kami?"
"Jujur saja, kupikir Bu Merina lebih cocok mendesain pakaian daripada mengelola perusahaan!"
"Bu Merina belum pernah belajar mengelola perusahaan sebelumnya, sekarang dia begitu keras kepala, cepat atau lambat akan jadi masalah!"
....
Mendengarkan ocehan semua orang, Merina sangat kesal.
"Sudah, aku tahu. Aku pasti akan diskusikan dengan kalian ketika mau mengambil keputusan lain kali. Aku sangat sibuk bekerja. Sebaiknya kalian pergi kerja dulu."
Setelah mengusir para pemegang saham itu, Merina tersenyum menghina.
Dia memenangkan perang harga kali ini, Serina pasti sangat marah!
Dia pasti akan membuat Madelinne bangkrut, biar Serina tahu bahwa Serina kalah di tangan dia!
Memikirkan rencananya, cibiran perlahan muncul di bibirnya!