Bab 17
Menatap Mirana yang tampak kelelahan dan kusam, Stefan mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu datang?"
Tidak menyadari ada yang aneh, dengan nada seperti nyonya rumah Mirana berkata, "Pembantu bilang kamu mabuk tapi memaksa menyetir sendiri, aku khawatir, jadi aku datang melihatmu."
Melihat luka di tangan Stefan, dengan penuh perhatian Mirana berkata, "Astaga, Kak Stefan, kenapa kamu terluka?"
"Mbak Wati, kenapa diam saja? Cepat ambil kotak P3K!"
Pembantu itu menjawab dengan nada kesal, "Saya sudah mencarinya ke mana-mana, tapi nggak ketemu, sepertinya memang nggak ada di rumah."
"Nggak mungkin nggak ada, pasti kamu nggak mencarinya dengan sungguh-sungguh ... "
Ucapan Mirana terhenti saat Stefan memotongnya, "Tunggu, kenapa saat aku mabuk, pembantuku malah meneleponmu?"
Mirana spontan menjawab, "Aku yang memanggil Mbak Wati untuk merawatmu!"
Stefan mengerutkan alis, kemudian segera menyadari. "Jadi, kamu yang memecat Bu Santi?"
Wajah Mirana tampak canggung. "Ya, dia kerjanya lambat dan suka

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link