Bab 485
"Menuntut keadilan untuk Nona Marsha?"
Hati Hadi bergetar.
Meskipun hanya sekadar kalimat sederhana, dia bisa merasakan bahaya di dalamnya.
"Baik, Tuan!" jawab Hadi.
"Hm."
Arman pun menutup telepon.
Dia kemudian berbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar.
Pikirannya penuh dengan bayangan Marsha yang muncul di hadapannya selama beberapa hari terakhir.
Mulai dari pertemuan di bandara, Pantai Krisan, acara pesta, hingga pertemuan sekaligus perpisahan keduanya.
Ternyata, semuanya adalah usaha Marsha.
Jika seperti itu, tujuh tahun lalu ...
Senja tujuh tahun lalu, kata-kata perpisahan dan sikap dingin Marsha padanya, mungkin sengaja wanita itu lakukan demi melindunginya.
Saat itu, Marsha pasti merasa lebih tersiksa dan menderita daripada dirinya, bukan?
Kalau tidak, mengapa Marsha berusaha keras mencarinya selama tujuh tahun terakhir?
Wanita bodoh itu jelas-jelas dalam kesulitan, tetapi mengapa dia masih rela mengemban semua tanggung jawab ini sendirian!
Arman mengepalkan t

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link