Bab 483
"Kok diam?"
"Oh, aku agak kaget."
"Jangan kaget, suatu saat kamu akan tahu alasanku."
Xander masuk ke ruangan.
Shania termenung sejenak, beberapa dugaan terlintas di benaknya, tetapi dia belum yakin.
"Shania."
Jeffry keluar dari ruangannya dan menghampiri Shania.
Shania berhenti melamun. Begitu melihat Jeffry, Shania teringat kembali dengan kejadian kemarin. Dengan diliputi perasaan bersalah, Shania berkata, "Jeffry, maaf atas kejadian kemarin. Kamu ... pasti sedih, ya."
Jeffry tampak bingung. "Siapa bilang aku sedih? Aku justru mau berterima kasih padamu, jadinya kemarin aku nggak perlu antar Pak Xander. Pak Leo tadi pagi juga memberitahuku, nggak perlu jemput Pak Xander di apartemen. Aku jadi lebih santai sekarang."
Shania terdiam.
Jeffry bertanya, "Oh ya, kalau ada waktu luang, tolong tanyakan, dong. Mulai sekarang, kalian akan berangkat dan pulang bareng terus, 'kan? Kalian pasti nggak mau aku mengganggu waktu berdua kalian."
Shania terdiam.
Setelah ragu untuk waktu yang lama, akhi

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link