Bab 411
Xander terdiam.
Seseorang di dalam ruangan mengintip keluar. Setelah melihat sekilas, dia mengira Shania mabuk dan menampar sang CEO, sampai-sampai kaget dan menumpahkan minumannya.
Tapi ternyata sang presdir tidak marah.
Kepalanya malah menunduk sedikit dan bahkan miring ke samping, seolah-olah sedang ... menyuapinya sendiri?
Sudah ditampar tapi malah menyuapi?
"Kalau mau menyuapi, bisa nggak sedikit lebih lembut?"
Suara Xander yang dalam dan berkarisma terdengar samar melalui sela-sela jari Shania, terbawa angin malam, membuat suasananya terasa lembut dan kabur.
Shania mengedipkan mata dengan manja dan polos, lalu kembali menutup mulut Xander dengan telapak tangan, menekannya erat-erat. "Rubah harus makan yang banyak. Kalau terlalu kurus nanti jadi nggak menarik lagi."
Xander hanya bisa tersenyum pasrah.
Kalau sudah mabuk, memang semua logika jadi hilang.
Dia pun menggerakkan bibirnya bekerja sama. "Baiklah, aku sudah makan, ya."
Barulah Shania terlihat puas. Dia menarik tangannya da

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link