Bab 192
"Kamu ini membosankan sekali," gumam Siska sambil mengerutkan kening, lalu kembali bersemangat. "Ini adalah kunci untuk mengirim Qiara ke penjara."
Dia membuka dokumen itu.
Shania melihatnya dengan saksama, lalu tersenyum. "Di dalam kalung jimat yang dijual ke Bu Meta ada alat penyadap."
Dia sudah menduga, gadis kecil ini begitu senang pasti karena mendapat sesuatu.
"Bagaimana kamu bisa ... "
Siska terkejut, tapi segera sadar. "Tadi kamu diam-diam menguping dari kamar sebelah, ya?"
Shania menatapnya penuh kagum. "Kekuatan spiritual Master Siska memang sungguh luar biasa, aku benar-benar terkesan."
Mengingat kejadian tadi, Siska pun tak bisa menahan tawa. "Perempuan tua itu terlalu licik. Kalau nggak begitu, dia nggak akan percaya. Tapi aku juga sudah menduga, bahwa kali ini pun belum tentu bisa membuatnya bicara. Syukurnya, dua kali pendekatan sebelumnya sudah cukup jadi pemancing, dan waktunya juga pas untuk menjual sesuatu padanya. Jadi, tadi aku sembunyikan alat penyadap di liontin

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link