Bab 148
Shania menunjukkan ekspresi yang seolah enggan berbicara lebih lanjut.
Dia tidak terbiasa mengungkapkan keluh kesah, bahkan kepada Xander pun dia jarang berbicara banyak.
Ketika dia menyadari Xander masih berdiri di sampingnya dan tampaknya tidak berniat pergi, dia berusaha tampak biasa saja dan berbalik. Namun, entah kenapa pikirannya dan lidahnya tidak selaras, sehingga tanpa sengaja dia bertanya, "Pak Xander, apa masih ada yang perlu Anda lepas lagi?"
Xander tertegun.
Wajah Shania seketika memucat.
Suasana langsung hening.
Oh tidak!
Ya ampun!
Apa yang baru saja dia katakan?
Lepas?
Mana mungkin.
Apa lagi yang mau Xander lepaskan?
Bosnya sekarang cuma pakai kemeja dan celana bahan.
Shania rasanya ingin langsung membenturkan kepala ke tembok dan pingsan. Yang ingin dia katakan sebenarnya adalah, "Pak, apakah masih ada yang ingin Anda sampaikan?" Namun, karena otaknya masih terpaku pada momen ketika Xander baru saja melepas jas, kedua alur pikiran itu malah saling bersilangan dan hasiln

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link