Bab 131
Shania tercengang.
Dia merasakan seluruh tubuhnya panas dan kepalanya pusing.
Shania tahu, pria ini sedang meminta maaf karena ucapannya saat Shania pertama kali memasuki kamarnya tadi.
"Lalu?"
"Kok bos yang terkenal kejam ini tiba-tiba jadi peduli?"
"Lalu, apa makna dari ucapan Xander berikutnya?" pikir Shania.
Shania berulang kali menganalisis setiap kata yang diucapkan Xander barusan.
Shania sepertinya ... mengerti.
Sebenarnya Xander marah karena waktu itu Shania tidak berani masuk ruangan. Sebagai sekretaris, Shania malah bertindak pengecut dan memikirkan hal-hal yang tidak berguna.
Setelah mengerti maksudnya, dua kalimat terakhir yang diucapkan pria itu jadi mudah dipahami, artinya adalah apa pun yang terjadi di antara mereka, pria itu tidak akan membiarkan orang lain menggosipkan mereka.
Shania tiba-tiba tersipu malu.
Sambil mengangguk, Shania menjawab, "Aku mengerti. Ucapanmu benar. Kalau aku nggak salah, nggak perlu takut dengan omongan orang lain."
Xander terdiam.
"Ternyata d

Locked chapters
Download the NovelRead App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link